Badai Krisis Ekonomi Sudah Berlalu, tapi Jangan Lengah

Badai Krisis Ekonomi Sudah Berlalu, tapi Jangan Lengah

JawaPos.com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengatakan meski fase krisis ekonomi terburuk sudah berlalu bukan berarti pemerintah boleh lengah. Sebab, ancaman lonjakan kasus Covid-19 global masih menghantui seluruh negara termasuk Indonesia.

“Lonjakan kasus Covid-19 di India yang begitu dramatis dan menjalar ke berbagai belahan dunia, telah menimbulkan bayangan ketidakpastian dan risiko pelemahan ekonomi global datang kembali,” kata Pimpinan Rapat Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Said Abdullah, Senin (31/5).

Said mengaku, ekonomi nasional memang sudah berangsur membaik setelah kuartal II tahun lalu tercatat minus 5,32 persen hingga masuk ke jurang resesi. Namun, saat ini realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah berada pada tren membaik di mana pada kuartal I tahun ini tercatat minus 0,74 persen.

“Sudah mendekati angka positif, walaupun masih mengalami kontraksi,” ungkapnya.

Perbaikan ekonomi juga berdasarkan indikator lainnya seperti indeks keyakinan konsumen, indeks ekspektasi konsumen, dan purchasing managers index (PMI) pada April 2021 yang sudah mencapai angka 54,6.

Hal yang sama juga dilihat dari aktivitas perdagangan global yang juga mencapai level tertinggi sejak Agustus 2019. Sedangkan harga komoditas global terus menunjukkan tren kenaikan, bahkan telah lebih tinggi dari level sebelum pandemi.

Meski demikian, Said mengimbau, masih ada ketidakpastian terhadap harga komoditas dalam jangka menengah, sebab sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang diperkirakan melanjutkan rebalancing.

Ancaman lainnya, lanjutnya, adanya proyeksi kenaikan inflasi di Amerika Serikat (AS). Itu berpotensi mengancam momentum pemulihan ekonominya sendiri apabila diikuti dengan pengetatan kebijakan moneter The Fed. Kondisi ini dapat menciptakan efek rambatan (spillover), volatilitas dan ketidakpastian di sektor keuangan, serta dinamika arus modal global seperti saat terjadinya taper tantrum pada 2013 lalu.

Editor : Edy Pramana

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link

Related Articles