DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk membantu tumbuh kembang anak, orangtua perlu memperhatikan dua hal. Yaitu nutrisi seimbang dan menstimulasi motorik serta panca indera anak. Demikian mengemuka dalam talkshow “Mari Bersama Penuhi Hak dan Wujudkan Perlindungan Anak” yang digelar Tokopedia serangkaian Hari Anak Nasional, Kamis (20/7), dipantau dari Denpasar.
Dokter Anak, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA, MARS mengatakan terkait kebutuhan nutrisi, dari hamil hingga melahirkan harus dipersiapkan. Setelah kelahiran, nutrisi terbaik adalah ASI.
Kemudian setelah fase menyusui atau anak sudah berusia 6 bulan, nutrisi selain ASI juga penting. Ada tiga komponen utama dalam makanan yang harus dipenuhi, yaitu karbohidrat, protein hewani, dan lemak.
Sayur dan buah hanya boleh diperkenalkan, dianjurkan tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak dan melebihi 3 komponen utama. “Air menjadi satu hal yang penting. Tapi, di bawah 6 bulan, 100 persen kebutuhan dipenuhi ASI. Kemudian di atas 6 bulan sampai 12 bulan boleh diperkenalkan air tapi tidak banyak, bahkan bisa juga kebutuhan air dipenuhi oleh ASI,” urainya.
Ia menyampaikan satu bahkan dua tahun pertama, tokoh ibu atau orangtua menjadi orang yang sangat dipentingkan. Umumnya anak-anak yang memiliki kedekatan pada usia itu akan mudah diajarkan sesuatu.
Anak Agung Sri Anjani salah satu pengusaha makanan anak, menjelaskan produk yang dikembangkan adalah makanan sehat. Kata perempuan yang berpendidikan bidan ini, ia berupaya melakukan riset dan mengikuti panduan dari Kementerian Kesehatan agar produk yang dihasilkan bisa aman dikonsumsi anak.
Pihaknya bergabung di Tokopedia pada 2020. Setelah bergabung, diakuinya permintaan dari luar Bali cukup banyak.
Awalnya, masa tahan produk yang tidak lama karena tanpa pengawet menjadi kendala. Namun karena ada ekspedisi yang bisa mengakomodir makanan frozen, ia mengaku sangat terbantu memasarkan produknya.
Tak hanya makanan, seperti disampaikan dr. Tiwi, tumbuh kembang anak juga perlu ditunjang dengan rangsangan motorik dan panca indera. Salah satunya dengan membaca buku.
Ia menyarankan jika bisa, anak diperkenalkan buku sejak usia 3 bulan. Bisa yang sederhana, warna hitam dan putih. “Membaca harus diperkenalkan sedini mungkin, jangan sampai terlambat,” tegasnya.
Pemilik Rabbit Hole yang memproduksi buku-buku anak, Devi Raissa, mengungkapkan membaca buku merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak. Perempuan yang juga psikolog ini melihat buku-buku untuk bayi maupun anak-anak itu tidak banyak diproduksi di Indonesia. “Akhirnya saya dan suami membuat buku-buku dengan harga terjangkau dan tetap aman digunakan oleh anak-anak sehingga lebih banyak lagi anak Indonesia membaca buku,” katanya.
Buku-buku yang diproduksinya difokuskan untuk upaya meningkatkan stimulasi panca indera anak-anak usia dini. Semuanya disesuaikan dengan usia anak-anak. “Anak butuh diberikan kedekatan. Di Rabbit Hole banyak produk-produk yang menampilkan hal-hal itu,” paparnya.
Ia bergabung Tokopedia sejak 2019 dan merasakan banyak manfaat yang diperolehnya. Seperti pengiriman produk yang menjangkau seluruh Indonesia dan inisiatif yang diinisiasi oleh e-commerce ini.
Disampaikan External Communication Lead Tokopedia, Antonia Adega, pihaknya berupaya memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM dan pelanggan, khususnya orangtua, dalam memenuhi kebutuhan anak. Saat ini terdapat inisiatif Tokopedia Parents yang menampilkan produk-produk terkurasi untuk para orangtua. “Saat ini terdapat 1,8 miliar produk yang sudah terkurasi di Tokopedia. Banyak di antaranya merupakan produk untuk pemenuhan kebutuhan anak-anak,” ungkapnya.
Ia mengatakan buku tercatat sebagai salah satu produk paling laris yang dibeli di Tokopedia Parents. Produk makanan bayi juga meningkat signifikan pada kuartal II 2023 dibandingkan periode sebelumnya. “Yang paling laris, sereal, bubur, dan biskuit bayi,” jelasnya.
Selain itu, Tokopedia juga menggencarkan inisiatif Hyperlocal yang berbasis geo-tagging. Inisiatif ini punya berbagai macam pilihan, misalnya Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Dilayani Tokopedia, dan Bangga Buatan Indonesia. (Diah Dewi/balipost)
Credit: Source link