JawaPos.com – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 31,4 triliun sepanjang 2021, naik 15,8 persen dibanding tahun lalu.Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan total kredit sebesar 8,2 persen secara tahunan (YoY) sejalan dengan pemulihan perekonomian nasional.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan kredit terjadi hampir di semua segmen, terutama ditopang oleh segmen korporasi dan KPR. Inovasi digital dan pengembangan ekosistem bisnis mendorong frekuensi transaksi online mencetak rekor tertinggi.
“Kami mengapresiasi upaya pemerintah dan otoritas dalam mengendalikan pandemi serta memberikan paket stimulus, sebagai upaya menuju pemulihan perekonomian nasional. BCA turut mendukung momentum pemulihan dengan menyalurkan kredit ke berbagai sektor,” kata Jahja dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (27/1).
Jahja melanjutkan, kredit korporasi naik 12,3 persen secara tahunan mencapai Rp 286,5 triliun di Desember 2021, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA. KPR, yang menjadi kontributor tertinggi kedua, tumbuh 8,2 persen secara tahunan menjadi Rp 97,5 triliun. Kredit komersial dan UKM juga naik 4,8 persen secara tahunan menjadi Rp 195,8 triliun.
“Penyaluran kredit baru di segmen korporasi tumbuh dua kali lipat dibandingkan level pra pandemi, sementara untuk segmen UKM dan KPR juga mampu melebihi capaian di tahun 2019,” ungkapnya.
Sementara itu, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) terkoreksi 2,4 persen secara tahunan menjadi Rp 36 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 5,2 persen secara tahunan menjadi Rp 11,8 triliun. Total portofolio kredit konsumer naik 5,1 persen menjadi Rp 148,4 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 8,2 persen secara tahunan menjadi Rp 637 triliun di Desember 2021, lebih tinggi dari target pertumbuhan 6 persen.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link