Belajar dari Krisis Lalu, Ini Strategi Sri Mulyani Jaga Perekonomian

JawaPos.com – Perekonomian nasional ikut terguncang ketika dilanda krisis global pada tahun 1997-1998 serta tahun 2008. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam menghadapi krisis ekonomi saat pandemi dapat belajar dari pengalaman sebelumnya.

“Sekarang ini juga sedang mengalami guncangan dari tahun lalu jadi sektor keuangan itu harus sekarang belajar dari dua kejadian itu,” ujarnya secara virtual, dikutip Sabtu (4/9).

Menurutnya, dalam memulihkan perekonomian perlu dukungan lembaga jasa keuangan seperti perbankan maupun perusahaan agar ekonomi masyarakat dapat kembali normal. Meskipun demikian, hal tersebut masih dibayangi ke tidakpastian karena badai pandemi belum berakhir.

“Ekonomi Indonesia yang harus diperbaiki sehingga sektor perbankan mulai percaya diri untuk meminjamkan perusahaan, juga melihat ekspansi usaha menjadi aman lagi,” tuturnya.

Meski masih diselimuti oleh Covid-19, program pemulihan ekonomi melalui APBN tetap terus dilakukan. Dana APBN digunakan untuk memfasilitasi vaksinasi gratis, membiayai stok oksigen, membiayai bansos, membantu dunia usaha.

“Kita menggunakan APBN untuk melindungi masyarakat yang paling rentan, bantuan sosial diberikan kepada kelompok yang paling rentan,” jelasnya.

Sri Mulyani menambahkan, mengingat ancaman Covid-19 varian delta masih merebak, strategi tambahan untuk memperbaiki fondasi ekonomi agar semakin kompetitif dan produktif terus dilakukan. Sebab, varian delta menciptakan lonjakan kasus yang luar biasa tinggi

“APBN digunakan  membeli vaksin untuk membangun  fasilitas rumah sakit darurat dan isolasi isolasi yang sifatnya terpusat. Membantu tenaga kesehatan dari sisi insentif dan kita tingkatkan dukungan UMKM  dan  ditingkatkan dari sisi kredit usaha, serta program- program prioritas nasional dalam bentuk insentif perpajakan,” pungkasnya.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link