JawaPos.com – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bertemu dengan Menteri Keuangan Polandia Magdalena Rzeczkowska di Davos, Swiss, pada Kamis (19/1) waktu setempat. Salah satunya, soal pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik.
“Kerja sama antara Indonesia dan Polandia ini masih banyak peluangnya untuk ditingkatkan lagi. Apalagi Polandia itu negara produsen baterai listrik terbesar di Eropa. Ini kesempatan bagi kita untuk berkolaborasi,” kata Bahlil dalam keterangan resmi.
Tak hanya itu, keduanya juga menyepakati kerja sama di bidang keuangan. Termasuk di dalamnya, memfasilitasi upaya pemerintah Polandia untuk mempromosikan penjualan surat berharga/obligasinya.
Lalu, kedua menteri juga membahas perihal dinamika terkait global minimum tax treaty atau perjanjian pajak minimal global. Masih dalam suasana perhelatan World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2023, Menteri Bahlil mengungkapkan apresiasinya atas hubungan baik yang selama ini terjalin antara Indonesia dan Polandia.
Menurut Bahlil, Indonesia dan Polandia dapat berkolaborasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dari masing-masing negara.
“Kami berterima kasih atas kesempatan kerja sama dengan Indonesia. Kami berharap kerja sama ini dapat berlangsung lancar untuk jangka waktu yang panjang,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Magdalena menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas peluang peningkatan kerja sama yang ditawarkan. Terutama pada pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik yang secara ekosistem turut didukung oleh perusahaan-perusahaan besar di Asia.
“Pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Polandia didukung oleh perusahaan besar Asia,” tuturnya.
Sebelumnya, pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) terus didorong pemerintah. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuturkan, hal itu dilakukan melalui produksi baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia yang ditargetkan mulai pada 2024.
“Kita sudah membuat beberapa formulasi bahwa pembangunan ekosistem baterai mobil terus berjalan. Dan direncanakan, produksi kita mulai berjalan di semester pertama 2024 yang dibangun oleh LG di Karawang,” ucap Bahlil setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/1).
Bahlil mengatakan, konstruksi ekosistem baterai kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir antara LG Electronics dan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) akan dimulai tahun ini. Pemerintah juga akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada energi hijau.
“Ini sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah dalam rangka melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada green energy dan green industry,” tutur mantan Ketum Hipmi itu.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link