JawaPos.com – Musik-musik EDM yang di-remix oleh musisi lokal sudah bukan barang baru dan banyak sekali ditemukan di berbagai platform media sosial. Genre musik EDM jenis ini umumnya disebut oleh netizen Indonesia dengan sebutan musik jedag jedug.
Disadari atau tidak, genre jedag jedug ini sudah mengubah kesan remix yang monoton dan itu-itu saja menjadi sebuah musik yang lebih ‘segar’ dan tetap bisa dinikmati, walau hanya dari beberapa kalangan tertentu. Sepri Yasdi, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Yassdi, adalah salah satu musisi muda dan konten kreator lokal yang ikut meroketkan genre musik ini di media sosial seperti YouTube dan TikTok.
Pemuda kelahiran Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat pada 25 tahun silam ini sudah mulai membuat musik remix EDM sejak 2016 silam.
“Dari kecil saya sudah hobi musik. Setelah lulus SMA saya pernah bekerja pabrik di Batam, tapi masih belum mencukupi untuk membantu orang tua saya dan adik saya yang masih sekolah. Setelah itu saya memutuskan untuk fokus di dunia musik dan YouTube yang dari dulu menjadi media penyaluran bakat dan hobi saya, ” ujar Yassdi dalam keterangan resmi yang diterima.
Kemampuannya dalam me-remix lagu-lagu EDM membuat dirinya pernah dibayar oleh seorang konten kreator untuk memproduksi musik di channel-nya. Hal ini yang kemudian menjadi pemantik Yassdi untuk membuat channel-nya sendiri.
“Akhirnya saya berpikir untuk berinisiatif membuat channel YouTube saya sendiri. Awal-awal upload, sangat susah mendapatkan viewers, namun saya tidak putus asa dan tidak menyerah,” ujarnya.
Perlahan tapi pasti, Yassdi kini sudah mendulang hampir 500 ribu subscriber. Salah satu kontennya yang paling banyak ditonton adalah lagu ‘Sikok Bagi Duo’ dengan 9 juta views.
“Untuk di awal tahun 2023 saya mencoba mencoba merilis lagu-lagu saya di platform platform musik. Saya juga dipercaya menjadi agregator digital yang membantu mendistribusikan musik ke platfrom platform musik terkenal seperti, Spotify, Itunes, Resso, Yotube Music dan platform musik lain di bawah naungan Euphoria Media,” pungkasnya.
Credit: Source link