BMW fokuskan digitalisasi dan pasar “entry level”

Jakarta (ANTARA) – BMW Group Indonesia membeberkan sejumlah strateginya menyambut tahun 2021, di antaranya adalah berfokus pada pendekatan pemasaran dan penjualan melalui ruang digital serta merambah pasar entry level, atau konsumen yang baru pertama membeli mobil.

“Digitalisasi kami sudah banyak gebrakan dan kami sudah banyak belajar, mencoba, dan memperbaiki. Di 2021, (digitalisasi) akan menjadi fokus untuk memberikan seamless experience pelanggan, baik secara online maupun offline,” kata Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’tania, dalam jumpa pers daring, Kamis.

Lebih lanjut, Jodie mengatakan bahwa pihaknya optimistis bisa bertahan dan berinovasi lebih baik lagi di tahun ini. Ia menambahkan, perusahaan sudah menyiapkan berbagai strategi dan rencana untuk menghadapi 2021. Terlebih, program vaksinasi sudah mulai berjalan di Indonesia.

“Kita banyak belajar di 2020, kita adaptasi dengan tantangan dan ada alternatif dan short planning, (terlebih) pandemi corona masih berlanjut dan tak tahu sampai kapan. Yang jelas, digitalisasi akan menjadi lebih mudah dan kita sudah tidak kaget sama hal baru,” kata Jodie.

Baca juga: BMW segarkan tampilan dan fitur X1, X3 dan X5 di Indonesia

Baca juga: BMW Seri 5 dan 3 hybrid terbaru dirilis Maret

“Lalu (adanya) vaksin, kita merasa lebih positif menjalani hari dan ada harapan. BMW sudah siapkan strategi solid untuk penuhi kebutuhan pelanggan di market, dan menjaga semangat stakeholder dan produktif meski banyak tantangan,” imbuhnya.

Adapun salah satu rencana utama yang dilakukan BMW Group Indonesia di tahun ini, adalah dengan meluncurkan lebih banyak kendaraan yang relevan dengan kondisi pasar Tanah Air. Jodie mengungkapkan sebanyak 20 mobil BMW dan Mini sudah disiapkan untuk rilis di Indonesia pada tahun 2021.

Salah satu yang menjadi sorotan BMW adalah pasar di segmen entry level. Menurut VP of Sales BMW Group Indonesia, Bayu Riyanto, potensi pasar entry level sudah dipelajari perusahaan sejak dua tahun lalu, sekaligus mengenai tipe apa yang bisa BMW masuki di sana.

“(Pasar entry level Indonesia) Cukup besar dan kami ingin masuki lebih dalam. Ini membutuhkan proses, dan dua tahun lalu kami sudah luncurkan X1, dan antusiasmenya baik,” kata Bayu.

Bayu pun yakin bahwa penjualan otomotif Indonesia, baik untuk BMW dan pabrikan lainnya bisa bertumbuh lebih baik seiring dengan arahan pemerintah dan infrastruktur. Ia berharap, dengan adanya vaksin dan penurunan angka kasus positif COVID-19 bisa menambah kemungkinan penjualan di 2021.

“Di 2020 juga banyak (masyarakat) beralih dari moda transportasi umum ke pribadi. Ini harapan besar kami pelaku otomotif untuk tingkatkan penjualan di 2021, sejalan dengan target Gaikindo,” pungkas Bayu.

Baca juga: BMW ingin gandakan penjualan kendaraan listrik pada 2021

Baca juga: Definition CE 04, motor listrik BMW untuk perkotaan

Baca juga: Menguji BMW 320i Sport di dua aspal berbeda

Pewarta: A087
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021

Credit: Source link