JawaPos.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai merencanakan relokasi bagi warga korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini petugas di lokasi bencana tengah menyelesaikan proses evakuasi dan pembersihan.
“Setelah proses evakuasi dan pembersihan lokasi bencana selesai, atas persetujuan masyarakat setempat, maka tahap relokasi akan segera dijalankan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/4).
Gubernur dan Bupati diminta untuk menyiapkan lahan untuk tempat relokasi secepatnya. Lokasi untuk relokasi harus dilakukan survei terlebih dahulu. Selain itu, harus adapula pertimbangan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) agar hunian aman.
“Selain itu, BNPB juga meminta untuk dilibatkan tokoh adat setempat untuk menentukan lokasi hunian. Hal ini bertujuan untuk tetap menjaga adat dan budaya setempat,” imbuh Raditya.
Pemerintah daerah dihimbau untuk segera memberikan data lengkap dan akurat mulai dari nama, alamat dan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Kategori tingkat kerusakan juga diklasifikasikan sesuai dengan kondisi rumah pascabencana.
Sebelumnya, banjir bandang melanda empat kecamatan di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin (4/4). Yakni, Kecamatan Ile Boleng, Adonara Timur, Wotan Ulumado, dan Adonara Barat.
Desa-desa yang terdampak banjir, antara lain, Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang yang merupakan ibu kota kecamatan di Adonara Timur, dan Desa Waiburak. Kemudian, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link