JawaPos.com – Pemerintah mengaku sedang mewaspadai virus Covid-19 varian Lambda yang dikenal dengan nama C37 yang mulai menyebar di Filipina. Varian Lambda menambah daftar varian baru yang sebelumnya ada yaitu, Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga menyoroti dan mengantisipasi dampak jika varian virus tersebut juga menyebar ke Tanah Air seperti yang terjadi pada virus varian Delta. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, varian Delta sendiri telah menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 pada awal Juli lalu yang berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat.
“Kita terus mengamati ini bagaimana perkembangannya, dan tentunya tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) terus siap melihat ini,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (18/8).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi selama pandemi akan selalu diliputi ketidakpastian sejak 2020 hingga 2022 mendatang. Sehingga, pihaknya pun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 menjadi 3,7 persen-4,5 persen. Perkiraan tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya di kisaran 4,5 persen-5,3 persen secara tahunan.
Febrio mengungkapkan, bangak negara di dunia memperkirakan akhir pandemi adalah akhir tahun ini. Namun pada kenyataannya, tahun ini hadir varian Delta yang menyebabkan kenaikan kasus di banyak negara.
“Sama aja dengan kondisi sekarang, Delta menjadi headline di 2021, kita tidak mengasumsikan bahwa tidak ada kelanjutkan dari pandemi di 2022,” imbuhnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link