JawaPos.com – Kasus dugaan penipuan yang dialami Jessica Iskandar atau akrab disapa Jedar dengan lenyapnya 11 mobil dengan total kerugian sebesar Rp 9,8 miliar berdampak serius pada perencanaan masa depannya. Perekonomian Jedal hancur hingga dia terpaksa harus menjual rumahnya.
Jessica Iskandar mengatakan dia membeli rumah dengan cara kredit karena dulu punya bayangan bisa menutupi cicilan dari perputaran bisnis lewat sejumlah mobil yang disewakan. Namun sayangnya mobil-mobil tersebut sebagian telah dijual mantan rekan bisnisnya dan sebagian lagi tidak diketahui keberadaannya.
“Penginnya yang bisa kejual mau dijual. Karena masih cicilan bank soalnya mau ngurusin cicilannya juga berat nggak ada pemasukan. Kemarin kan rencananya sudah jauh ya usaha, penginnya dapat passive income dan itu untuk bayar cicilan rumahnya. Makanya aku bisa pindah ke Bali muterin uangnya dari bisnis. Tapi mobilnya kan dijual-jualiin sama terlapor,” kata Jessica Iskandar dalam chanmel YouTube-nya.
Usai mengalami penipuan, Jedar mengakui perekonomiannya kini jadi berantakan. Dia sejak tinggal di Bali sudah jarang menerima pekerjaan dari Jakarta. Selama ini, dia lebih banyak menggantungkan penghasilan pada bisnis sewa mobil.
“Bingung, aset pribadi aku sudah nggak ada sekarang. Aku harus bayar cicil rumah bukan hal mudah ya. Aku nggak mau membebani suami soalnya suami sudah ngeluarin banyak uang buat rumah tangga, buat sekolah, buat hidup sehari-hari,” katanya.
Dari pada menjadi beban bagi dirinya dan keluarga, jalan terbaik menurut Jedar adalah dengan menjual rumahnya yang di Jakarta. Apalagi rumah tersebut sudah tidak ditempati sejak Jessica Iskandar memilih menetap di Bali.
Tak dipungkiri rumah itu diperolehnya dari hasil kerja keras dan memiliki kenangan pribadi. Akan tetapi dia harus memilih lebih realiatis dengan situasi yang dihadapinya sekarang.
“Akan lebih bijaksana kalau dilepas dari pada nggak bisa bayar cicilan, ngerepotin orang sana sini. Biaya cicilannya kan nggak murah ya setiap bulannya,” katanya.
Jessica Iskandar mengakui dirinya akan rugi jika harus melepas rumahnya dalam situasi sekarang. Tapi dia tidak masalah yang penting rumah itu tidak membenani dirinya lagi.
“Kalau nungguin kasus ini berjalan sampai terlapor mengembalikan aset milik aku, kan perlu waktu ya. Jangan sampai cicilan rumah membebani keluarga aku dan keluaarga besar aku. Sebenarnya masih ada tabungan tapi kalau dipakai untuk cicilan rumah akan habis,” tuturnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link