Ganjar Ngantor di Desa Gunungsari Kebumen, Kesulitan Sinyal Saat Rakor

by

in

JawaPos.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengikuti rapat yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual, dengan kondisi yang berbeda, Selasa (11/1) malam. Untuk tetap bisa mengikuti rapat itu, Ganjar harus berburu sinyal internet.

Ya, malam tadi Ganjar memang tidak mengikuti rapat dari Semarang seperti biasa. Dia masih melaksanakan kunjungan kerja di lokasi pegunungan, tepatnya Desa Gunungsari, Karanggayam, Kebumen.

Di rumah warga tempatnya bermalam sangatlah susah sinyal. Sehingga malam itu, Ganjar harus ke Balai Desa Gunungsari untuk mendapat sinyal internet agar bisa mengikuti rapat virtual.

Rapat membahas kesiapan daerah dalam menghadapi munculnya Covid-19 varian Omicron yang sedang merebak. Sejumlah daerah menyampaikan kesiapannya kepada menko marves.

“Kita semua diminta untuk waspada terkait dengan Omicron. Tadi didata satu per satu bupati seluruh Jawa yang merepresentasikan beberapa wilayah Jateng, Jatim, Jabar untuk siaga, termasuk DKI tentu saja,” kata Ganjar usai rapat.

Untuk Jawa Tengah, diakui Ganjar, selalu siaga menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Meski posisi Jateng sendiri berada di tengah-tengah, karena pintu keluar masuk tetap melalui Jawa Timur dan DKI Jakarta. Namun, Ganjar menegaskan upaya sosialisasi tak boleh kendor.

“Nggak usah panik dengan Omicron. Tapi tolong prokes dijaga ketat dan ini selalu kita berikan evaluasi terus menerus,” papar Ganjar.

 

Suasana Balai Desa Gunungsari, Kebumen tempat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan rapat yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual. (Istimewa)

Selain prokes ketat, yang jadi perhatian serius juga soal vaksinasi. Ganjar tak henti-henti mendorong daerah untuk melakukan percepatan vaksinasi.

Dia mencontohkan, Kebumen adalah salah satu daerah yang bagus untuk pencapaian vaksinasinya. Ganjar pun meminta hal tersebut terus ditingkatkan.

“Di sini keren bisa 86 persen vaksinnya, cukup bagus. Maka mari kita kejar, kita percepat,” tegasnya.

Bagaimana soal Omicron di Jateng? Ganjar mengakui, hingga saat ini belum ditemukan varian Omicron di penambahan kasus Covid-19 Jateng.

“Banyak yang terkena Covid positif, tapi belum kita temukan varian Omicron. Dengan alat whole genome sequence, kita selalu melakukan testing terus menerus dan belum ketemu,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari pemerintah, varian Omicron banyak disumbang dari pelaku perjalanan luar negeri. Untuk itu, Ganjar pun menaruh perhatian dengan pengawasan kedatangan dari luar negeri. Termasuk ibadah umrah yang akan kembali digelar oleh Kementerian Agama.

“Saya usul karena banyak yang akan keluar masuk indonesia apalagi ke luar negeri, betul-betul nanti yang umrah ini kita kawal. Sehingga mereka ketika berangkat sehat, pulang pun tetap sehat. Ini yang mesti diwaspadai bersama,” tandas Ganjar. (bay/ria)

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM


Credit: Source link