JawaPos.com- Lembaga donor asal Amerika Serikat, Bloomberg Initiative, kembali membuka program pendanaan untuk proyek pengendalian tembakau di beberapa negara. Indonesia termasuk dalam sepuluh negara prioritas yang menjadi target penerima.
Pendanaan bertajuk the Bloomberg Initiative to Reduce Tobacco Use Grants Program ini dibuka sejak 1 Agustus 2022 hingga 22 Agustus 2022.
Dilansir dari situs resmi Tobacco Control Grants, Minggu (14/8), program pendanaan ini diselenggarakan untuk mendukung upaya pengendalian tembakau di negara berpenghasilan rendah hingga menengah. Ini selaras dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kerangka kerja WHO tentang pengendalian tembakau atau FCTC.
Program hibah dana ini terbuka bagi setiap organisasi, baik instansi pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, universitas, maupun organisasi independen lainnya. Peserta harus menyusun proposal program yang mampu mengubah kebijakan negara terkait pengendalian tembakau seperti kenaikan cukai, larangan iklan dan promosi, regulasi kawasan tanpa rokok, dan aturan gambar peringatan kesehatan pada bungkus rokok.
“Prioritas akan diberikan pada proyek-proyek yang mengarah pada perbaikan berkelanjutan dalam undang-undang, peraturan, kebijakan pengendalian tembakau di tingkat nasional atau sub-nasional (misalnya provinsi, negara bagian),” seperti dikutip dalam situs web resmi Tobacco Control Grants.
Dalam program ini, Bloomberg Initiative bekerja sama dengan WHO, The Union, dan Vital Strategies yang juga fokus pada program pengendalian tembakau di beberapa negara. Bagi organisasi yang berhasil akan mendapatkan pendanaan senilai USD 25.000 sampai USD 250.000 setiap tahun.
The Bloomberg Initiative to Reduce Tobacco Use Grants Program telah memberikan pendanaan kepada sejumlah organisasi yang tersebar di 76 negara, termasuk Indonesia. Beberapa organisasi di Indonesia yang pernah menerima hibah dari Tobacco Control Grants untuk melakukan intervensi kebijakan tembakau.
Diantaranya, Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Jakarta, CISDI, Indonesian Corruption Watch (ICW), Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Selain itu, beberapa universitas dalam negeri juga mendapatkan pendanaan dari program Tobacco Control Grants untuk pengendalian tembakau. Mereka antara lain, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Universitas Udayana, dan Universitas Muhammadiyah Magelang.
Sebagaimana ditulis dalam laman resminya, sejak tahun 2006 Bloomberg Philanthropies berkomitmen hampir USD 1 miliar dalam upaya pengendalian tembakau di berbagai negara dengan justifikasi perhatiannya pada isu kesehatan masyarakat. Namun, program pendanaan terbatas pada isu pengendalian tembakau dan tidak terbuka untuk menerima pengajuan proposal untuk permasalahan kesehatan masyarakat lainnya.
Credit: Source link