Pembatasan Sosial Berskala Besar (Times Bali)
Jakarta, Jurnas.com – Mantan Menteri Kesehatan Siti fadilah Supari kembali mengirimkan surat terbuka terkait efektifitas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diputuskan oleh Presiden Joko Widodo.
Siti Fadilah dalam suratnya yang diperoleh, Minggu (17/5/2020), kita harus berada diantara itu, bangkit dari keterpurukan ekonomi tetapi juga selamat dari corona. Rasanya sudah cukup masyarakat diam di rumah sudah, tidak bekerja normal, tidak sekolah seperti biasanya.
“Sampai kapan kita harus mulai? Pak presiden sudah tiup peluit , memukul genderang untuk bergerak tapi semoga aturan pemerintah tidak bertambah banyak. Misalnya, boleh naik kapal terbang tapi saratnya banyak dan akhirnya yang bisa terbang sedikit. Dari segi ekonomi tidak menguntungkan,” paparnya.
Dia berpendapat kalau mau melonggarkan PSBB, longgarkan saja aturan-aturan yang sudah ada. Jangan bikin aturan baru, lakukan dengan bertahap.
Misalnya, KRL tidak boleh jalan tadinya, mungkin mulai dari kapasitas 50 persen, kemudian meningkat lagi menjadi 70 persen, dan seterusnya.
Pergerakan warga adalah sumbu pergerakan ekonomi. Setidaknya ekonomi rakyat yang harus nomor satu bangkit. Kalau ekonomi rakyat bangkit pemerintah akan lebih ringan tugasnya dalam memenuhi social safety net-nya.
“Kalau pergerakan warga dibatasi terus bagaimana ekonomi bisa hidup lagi? Yang harus diingat adalah pergerakan warga tidak menimbulkan penyebaran corona lebih buruk,” imbuh Siti Fadilah.
Masyarakat harus berjalan diantara pilar yang seimbang, pergerakan warga dengan cara yang sehat, hati-hati harus pakai masker, jarak satu meter dengan lainnya, tidak bersentuhan, selalu cuci tangan.
Hidupkan lagi perilaku hidup bersih sehat. Siti Fadilah mengingatkan jangan terlalu takut karena penularan virus corona hanya lewat droplet berdasarkan data WHO. Mestinya dengan memakai masker, mencuci tangan, dan berjarak sudah cukup untuk mencegahnya.
Pihak pemerintah hendaknya menyediakan sarana swab test molecular base made in Indonesia berdasar virus strain Indonesia karena lebih valid. BPPT sudah siap tinggal memudahkan rakyat untuk menjangkaunya. Siapkan pula primer untuk PCR di laboratorium, dengan basis virus strain Indonesia juga
Menurut Siti, Indonesia merupakan bangsa yang kaya sinar matahari, dan corona takut sinar matahari. Masyarakat makan empon-empon sejak lahir, dan corona tidak suka empon-empon.
Rakyat ini disuntik vaksin BCG ketika masih kecil. Ada penelitian dimana negara yang melaksanakan imunisasi BCG sejak lama, korban corona hanya 1/6 di banding dengan negara yang tidak pernah vaksinasi BCG
“Maka tidak ada alasan kita menunggu lebih lama lagi. Kalau ekonomi menggeliat kita akan cepat hidup seperti dulu bahkan harus lebih baik dari dulu,” tegasnya.
TAGS : Virus Corona Siti Fadilah Supari Vaksin PSBB
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/72427/Ini-Kata-Siti-Fadilah-soal-Kebijakan-Pelonggaran-PSBB/