JawaPos.com – Upaya pengentasan kemiskinan terus digenjot Pemprov Jawa Tengah dengan berbagai strategi. Salah satunya dengan pemberdayaan perempuan melalui berbagai pelatihan ketrampilan dan bantuan usaha. Tiga desa telah menikmati program ini.
Untuk melaksanakan program tersebut, pemprov menggandeng Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) dan dinas-dinas terkait.
Saat ini, kegiatan tersebut telah dikembangkan di tiga desa pada tiga kabupaten. Yakni, Pemalang, Sragen dan Demak. Pemberdayaan ekonomi perempuan dilaksanakan dengan memaksimalkan potensi lokal.
Di Desa Bantarbolang, Pemalang misalnya. Pola pengembangan ekonomi perempuan dilakukan dengan memberdayakan warga membuat sirup rambutan. Ini dilatarbelakangi sebagian masyarakat di sana memang memiliki pohon rambutan.
Saat musim rambutan, warga bisa memanen buah tersebut hingga 1 kuintal. Akibatnya harga jual rambutan jadi anjlok. Warga pun tak bisa meraup untung banyak.
“Ada tiga kelompok dengan jumlah anggota masing-masing 10 orang. Nanti kita berdayakan membuat sirup. Pasti nanti ada dampak positif salah satunya untuk menanggulangi kemiskinan,” ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen usai membuka acara pencanangan Desa Sejahtera bagi Perempuan dan Anak (Destara) di Pendopo Kabupaten Pemalang, Rabu (3/11).
Taj Yasin menambahkan, pengentasan warga miskin mutlak dilakukan secara bergotong royong. Tidak hanya pemerintah, namun elemen terkait juga punya tanggung jawab serupa.
“Untuk Pemkab Pemalang kami minta ditingkatkan pendampingannya terhadap potensi lokal seperti kepiting dan nanas. Bukan hanya didampingi, tapi carikan pasar. Dengan waktu yang mepet, kami belum bisa mengentaskan semua. Tapi kami berusaha menguatkan dengan program satu OPD (dinas) satu desa dampingan,” ujar dia.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : ARM
Credit: Source link