JawaPos.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan insentif atau subsidi kendaraan listrik akan berlaku mulai Maret 2023. Pada periode itu, ia menargetkan dapat meningkatkan penjualan motor listrik hingga 150 ribu unit.
Arifin menuturkan, peningkatan penjualan motor listrik ini tidak hanya untuk motor baru, namun juga didukung oleh program konversi motor BBM menjadi motor listrik. Dia mengimbau masyarakat agar mengubah motor tuanya menjadi berbasis baterai.
“Tahun ini kalau (target) motor ya 100-150 ribuan lah, tapi ya ke depannya mudah-mudahan bisa, kan kalau masyarakat sudah nyobain bisa merasakan hematnya, gampangnya,” ujar Arifin kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM, ditulis Senin (27/2).
Arifin menjelaskan, penggunaan motor listrik di tanah air ini bisa berdampak positif pada pengurangan impor BBM. Dia memaparkan, jika total 120 juta motor di Indonesia menggunakan satu liter BBM per hari, maka konsumsi minyak akan hemat mencapai 600 ribu barel per hari.
“Belum lagi dari mobil listrik, belum dari kapal laut, belum yang transportasi-transportasi yang lain. Kapal laut juga akan mengarah ke bahan yang ramah lingkungan yang sekarang beberapa negara sudah menerapkan,” jelas Arifin.
Sebelumnya, Arifin merinci, untuk besaran insentif motor listrik diberikan sebesar kurang lebih Rp 7 juta baik untuk motor konversi atau beli baru. Insentif ini diberikan, salah satunya ditujukan untuk menghemat biaya bahan bakar sehingga mengurangi impor minyak dan BBM.
Selain itu, insentif kendaraan listrik juga digunakan untuk mendorong keterjangkauan masyarakat menggunakan kendaraan yang bebas emisi. Tahun 2023 pemerintah akan menggelontorkan insentif bagi pembelian motor listrik baru ataupun konversi sebanyak 50 ribu unit.
Tak hanya memberi insentif, pemerintah juga akan membina bengkel-bengkel untuk bekerja sama dalam merealisasikan konversi motor ini. Pihaknya bersama Kemenhub telah mempersiapkan sebanyak 1.000 bengkel yang tersebar di tanah air untuk mendorong implementasinya.
“Nanti kerja sama dengan menteri perhubungan untuk bisa kembangkan bengkel-bengkel dan untuk diberikan sertifikat layak dan punya kualitas yang layak dan standar kalau konversi,” tandasnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link