Helmy Yahya dan Andi Rianto Ternyata Sudah Berprestasi Sejak Siswa

JawaPos.com – Sebuah ungkapan bahwa satu prestasi akan melahirkan prestasi-prestasi berikutnya, sangat tepat disematkan kepada Helmy Yahya dan juga musisi Andi Rianto. Sebelum memiliki nama besar seperti sekarang, keduanya ternyata sudah berprestasi sejak masih menjadi siswa di era 80-an silam.

Helmy Yahya merupakan Siswa Teladan Nasional pada 1980. Demikian juga dengan musisi Andi Rianto, terpilih menjadi Siswa Teladan Nasional mewakili Medan, Sumatera Utara, pada 1980. Berkat prestasi, keduanya mewakili provinsi melaju ke tingkat nasional.

Helmy Yahya, Andi Rianto, dan lebih dari 300-an Siswa Teladan Nasional, termasuk Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, turut hadir dalam acara reuni yang digelar Ikatan Keluarga Besar Alumni Siswa Teladan Tingkat Nasional (IKA SISTELNAS) di Jakarta pada Sabtu (25/2).

“Alhamdulilah alumni-alumninya menempati beberapa posisi penting. Ada yang menempati posisi jadi menteri, ada yang menjadi Wagub. Saya sendiri Wagub yang gagal,” kata Helmy Yahya sambil tersenyum.

Dia mengatakan, reuni semacam ini penting dilakukan. Selain untuk menjalin komunikasi dan bertemu secara langsung bersama teman-teman lama, ini juga menjadi kesempatan untuk menyusun rencana kolaborasi yang tujuannya adalah untuk kemaslahatan banyak orang di masa mendatang.

“Nggak cuma ketemu saja, apa yang bisa kita kolaborasikan ke depan. Komitmen kita menjadi yang bermanfaat untuk NKRI,” tegas Helmy Yahya yang sempat menyanyi dalam acara tersebut.

Sementara itu, Dimassri Utami selaku Wakil Ketua Panitia reuni mengatakan, Sistelnas dulunya merupakan kompetisi siswa berprestasi tingkat nasional yang pernah digelar dan mempertemukan siswa-siswi berprestasi mulai dari tingkat SMP hingga SMA dari seluruh pelosok Indonesia.

Reuni kali ini diikuti oleh lebih dari 300-an orang yang datang secara langsung ke Jakarta dari berbagai daerah. Selain itu, mereka yang tidak bisa hadir secara langsung, mengikuti acaranya via daring.

“Ini reuni alumni dari tahun 76 sampai 98. Bukan hanya dari Indonesia saja, tapi juga dari luar negeri,” kata Dimassri Utami yang merupakan seorang dokter spesialis neurologi yang bekerja di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta

Editor : Nurul Adriyana Salbiah

Reporter : Abdul Rahman


Credit: Source link