JawaPos.com – Insiden penyerangan terhadap personel Polri terjadi di Polres Enrekeng, Sulawesi Selatan. Dalam melakukan aksinya, pelaku mendatangi kantor Mapolres Enrekeng dengan membawa senjata tajam. Pelaku kemudian berhasil diamankan polisi.
Pada waktu yang sama, jajaran Polsek Duren Sawit Jakarta Timur juga menemukan benda yang diduga bom dan diletakkan di dalam tas berwarna hitam.
Terkait kedua insiden tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengecam keras. Menurut Sahroni, kemunculan kembali dugaan aksi teroris tersebut patut diwaspadai.
“Saya mengecam keras dua kejadian itu. Menurut saya, penyerangan polisi apalagi di area kantor itu tidak bisa dianggap sekali lewat, karena pasti ada motif di baliknya. Ditambah lagi penemuan dugaan bom juga terjadi di hari yang sama dan ada barang bukti yang bertendensi ke dugaan kerusuhan,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Jumat (26/3).
Lebih lanjut, politikus Partai Nasdem ini juga menegaskan bahwa ada berbagai kemungkinan yang bisa diduga dari dua insiden tersebut. Yakni aksi teror yang kembali bermunculan, maupun upaya-upaya provokasi untuk menciptakan keresahan di masyarakat.
“Saya rasa ini ada beberapa kemungkinan, misalnya ada maksud teror ke polisi, atau mau memunculkan adu domba di masyarakat hingga menciptakan keresahan. Bukannya saya suudzon, tapi saya rasa ada isu sistematis yang ingin dimainkan untuk mendiskriditkan polri atau untuk mengganggu stabilitas negara,” katanya.
Karena itulah, Sahroni meminta Polri agar mewaspadai potensi munculnya aksi teror tersebut melalui berbagai tindakan pencegahan.
“Ini tentunya kita harus tindak tegas, sambil dicari akar-akar maupun tokoh penggeraknya. Polisi juga harus bertindak preventif demi menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Edy Pramana
Reporter : Gunawan Wibisono
Credit: Source link