Pesawat militer Israel
Jakarta – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan akan mencoba mencegah upaya Rusia untuk menyediakan sistem pertahanan udara S-300 selama kunjungannya mendatang ke Amerika Serikat.
Netanyahu dijadwalkan menghadiri sesi ke-73 Majelis Umum PBB, yang saat ini sedang berlangsung di New York.
Dilansir AA, Netanyahu akan berusaha untuk membujuk Presiden AS Donald Trump untuk menawarkan Presiden Rusia Vladimir Putin sebuah “inisiatif diplomatik” dalam pertukaran untuk menahan diri dari memberikan sistem S-300 ke Suriah.
Pekan lalu, beberapa F-16 Israel memasuki wilayah udara Suriah sebelum menyerang sasaran militer di provinsi Latakia barat laut Suriah. Ketika sistem pertahanan udara S-200 buatan Syria merespon serangan itu, sebuah pesawat militer Il-20 Rusia dilanda tembakan anti-pesawat, menewaskan semua 15 prajurit di dalamnya.
Beberapa hari kemudian, Moskow – menuduh Israel menggunakan pesawat Rusia sebagai sarana untuk menghindari pertahanan udara Suriah, yang membuat Rusia bermaksud menyediakan Damascus dengan sistem pertahanan udara S-300 yang canggih.
Meski belum diketahui rincian mengenai usulan “inisiatif diplomatik” Netanyahu, tetapi dikabarkan perdana menteri berharap untuk kembali dari New York “dengan jaminan bahwa Angkatan Udara Israel akan memiliki kebebasan untuk beroperasi di wilayah udara Suriah.
Setelah pertemuan itu, kabinet dilaporkan menginstruksikan tentara Israel untuk terus melakukan operasi di Suriah.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan sistem itu akan “secara signifikan” memperkuat kemampuan pertahanan udara rezim Suriah.
Menurut pejabat Rusia, S-300 dapat menyerang target hingga 250 kilometer jauhnya dan menghancurkan beberapa target secara bersamaan.
TAGS : Rusia Israel Suriah S-300
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/41349/Israel-Bakal-Gagalkan-Upaya-Rusia-Bantu-Pertahanan-Suriah-/