JawaPos.com – Pergeseran jamaah haji gelombang II ke Madinah dimulai hari ini, Kamis (21/7). Sebanyak lima kloter berisi 1.932 jemaah akan diangkut dengan bus pada tahap pertama.
Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja Makkah, Asep Subhana mengatakan, pemberangkatan jamaah dari Makkah ke Madinah skemanya berbeda dengan pemberangkaran dari Makkah ke Jeddah. Di mana barang bawaan jamaah diangkut bersamaan.
“Kalau dari Makkah ke Jeddah koper sudah diangkut oleh pihak penerbangan H-1, namun untuk dari Makkah ke Madinah barang bawaan atau koper jamaah itu melekat kepada bus yang digunakan oleh jemaah,” kata Asep, Kamis (21/7).
Menurutnya, ada dua hal krusial. Pertama, dari sisi jemaah diimbau tidak membawa barang berlebih selain koper, koper kecil dan tas dokumen. Karena kapasitas bagasi bus yang terbatas.
“Diimbau agar jamaah jangan semua barang dibeli di Makkah dibawa semua ke Madinah. Itu bisa jadi problem nanti. Kalau jamaah membawa barang bawaan berlebih dengan setiap bus diisi 45 orang, maka akan kesulitan membawanya di bagasi bus yang kapasitasnya terbatas,” kata Asep.
“Jadi jamaah kalau mau belanja-belanja nanti di Madinah saja, karena jamaah nanti pulang ke Tanah Air melalui Bandara Madinah,” imbuhnya.
Meski demikian, kata Asep, barang jamaah yang tertinggal di Makkah akan diangkut menuju Madinah, namun membutuhkan waktu lebih. “Kita kumpulkan dulu barang-barang tersebut dari beberapa kloter, baru nanti kita kirim ke Madinah menggunakan truk,” jelasnya.
Kedua, dari sisi petugas harus mengecek dengan teliti setiap bus sesuai spesifikasi yang tertera di kontrak. “Kalau bus yang mengangkut jamaah di luar spesifikasi kontrak, petugas tersebut harus lapor ke Daker, nanti dalam waktu satu jam kendaraan itu harus kita ganti,” tegasnya.
Selanjutnya, petugas juga harus menata koper-koper jamaah supaya seoptimal mungkin bisa terangkut bus tersebut, bus yang sama dengan jamaahnya.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link