JawaPos.com – Calon jemaah haji Indonesia tidak perlu khawatir kangen dengan masakan nusantara selama berada di Tanah Suci. Sebab, pihak penyedia jasa layanan katering menyiapkan menu-menu yang sudah familiar dengan lidah orang Indonesia.
”Kami sebisa mungkin rasa masakannya tradisional banget,” tutur Muhammad Toha di Makkah, Selasa (14/6). Toha merupakan chef di Raghaib, salah satu perusahaan katering di Makkah yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia.
Masakan yang disiapkan juga tidak pedas. Karena, kata dia, tidak semua orang suka dengan masakan pedas.
Beberapa menu yang disiapkan untuk jemaah haji Indonesia itu, antara lain, semur ayam, ayam panggang, sapi lada hitam, ikan patin goreng, telur dadar, daging cincang, ayam goreng tepung, dan rendang.
Untuk sayurannya, disediakan tumis wortel jagung pipih, tumis tempe buncis cabai merah, terong balado, hingga tumis zucchini. Ditambah dengan buah pisang, pear, apel, pisang, kurma Sukari 7 butir, hingga jeruk Afandi.
Toha menjelaskan, untuk membuat masakan tersebut, bahan-bahannya memakai produk dan bumbu khas Indonesia. ”Ada lengkuas, daun salam, serai,” kata chef asal Rangkasbitung, Banten, itu. Dia menambahkan, ada toko yang menyuplai kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Di Makkah, jemaah mendapatkan jatah makan tiga kali dalam sehari. Makan pagi disediakan pukul 06.00 sampai 09.00 waktu Arab Saudi (WAS) dan paling lambat harus sudah dimakan pada pukul 11.00 WAS.
Untuk makan siang disediakan pukul 12.00 sampai 15.00 WAS dan paling lambat dikonsumsi pukul 17.00 WAS. Sedankan makan malam disediakan pukul 18.00-21.00 WAS dan paling lambat harus sudah disantap pada pukul 23.00 WAS.
Di Makkah ada 31 perusahaan katering yang akan melayani makan para jemaah haji Indonesia. Di tiap-tiap perusahaan katering itu maksimal bisa menyiapkan makanan untuk 5 ribu hingga 7 ribu jemaah.
Credit: Source link