JK Merasa Bersalah Tak Bisa Tekan Konsumsi Rokok, Singgung Siapa?

JawaPos.com – Mantan Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla (JK) merasa bersalah lantaran selama dua kali periode menjabat sebagai Wapres, dirinya tidak dapat mengajak masyarakat mengurangi konsumsi rokok di Indonesia. Menurutnya, pemerintah melalui kebijakannya telah berusaha untuk mengurangi konsumsi rokok di masyarakat namun gagal. Berbagai upaya dilakukan melalui kebijakan kenaikan pajak cukai rokok.

“Walaupun saya dalam kondisi dua kali kabinet itu berusaha mengupayakan agar rokok dikurangi, pajaknya dinaikkan, ternyata tidak terlalu berhasil,” ujarnya dalam diskusi secara virtual, Rabu (9/12).

JK mengungkapkan, berbagai usaha yang dilakukan berujung kegagalan karena banyak pihak yang mendukung Industri Hasil Tembakau (IHT) tersebut, termasuk orang dalam pemerintahan. JK memaparkan, banyaknya masyarakat yang tetap konsumsi rokok meskipun harganya naik membuat pengusaha rokok menjadi makin kaya rata.

Hal itu tercermin dari perusahaan yang paling maju di Indonesia saat ini adalah produsen rokok. Bahkan daftar orang paling kaya yang berasal dari pengusaha rokok.

Namun menurut JK, ekonomi Indonesia tak akan berkelanjutan jika bertumpu pada industri tersebut. Menurutnya, dibutuhkan industri berbasis inovasi untuk menjaga perekonomian yang berkelanjutan.

“Pengusaha rokoknya yang 1, 2, 3 yang kaya orang rokok, tidak sustainable ekonomi kita. Maka perlu ada suatu inovasi,” tutupnya.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link