JawaPos.com – Setiap 2 Oktober, Indonesia memperingati memperingati Hari Batik Nasional. Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat bisa memakai masker dengan motif batik.
Menurut Jokowi, adanya pandemi virus korona di tanah air bukan menjadi penghalang untuk Indonesia tidak memperingati Hari Batik Nasional.
“Pandemi Covid-19 bukanlah penghalang untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 2 Oktober,” ujar Jokowi lewat akun Instagram resmi miliknya, Jumat (2/10).
Oleh sebab itu, Jokowi mengajak masyarakat untuk menggunakan batik dengan sebaik-baiknya. Misalnya, dengan manuruh motof batik pada masker, sehingga bisa digunakan untuk beraktivitas di masa pandemi Covid-19 ini.
“Warisan budaya dunia dari negara kita ini bisa juga menjadi motif masker,” katanya.
Dalam Instagram miliknya tersebut, Jokowi mengunggah video singkat dengan menunjukan berbagai motif masker batik.
“Ayo pakai masker batik yang pas dan Anda suka,” tulis Jokowi.
Diketahui, pada 2 Oktober 2009 atau 11 tahun yang lalu, batik ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada sidang UNESCO di Abu Dhabi. Sebelum batik, keris dan wayang sudah lebih dulu masuk daftar ICH UNESCO.
Adapun, batik diambil dari kata amba titik, dalam bahasa Jawa berarti ‘menulis titik’ dengan tujuan menghias kain. Membatik awalnya kegiatan kesenian menggambar di atas kain untuk pakaian keluarga keraton serta pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar Keraton, lama-lama kesenian batik ini meluas dan menjadi bahan pakaian rakyat.
Perkembangan batik berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di bumi nusantara. Luasnya kekuasaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di bumi nusantara.
Luasnya kekuasaan Majapahit hingga seluruh pelosok nusantara diikuti dengan meluasnya pengaruh budaya sehingga membatik terus ada ada dan berkembang di setiap suku bangsa Indonesia.
Kemudian pada 2 Oktober 2009 UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity), berikut sejarahnya:
Batik didaftarkan pemerintah ke UNESCO dan berhasil masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia yang ditetapkan UNESCO pada 4 September 2008.
Editor : Dimas Ryandi
Reporter : Gunawan Wibisono
Credit: Source link