JawaPos.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa terdapat dua problematika yang dihadapi oleh dunia saat ini. Pertama adalah soal energi dan juga terkait bahan pangan, ini terjadi karena kondisi geopolitik yang tidak stabil.
Khususnya adalah untuk komoditas energi, terutama bahan bakar minyak (BBM). Kata dia, Indonesia pun saat ini tengah dilema terkait masalah tersebut.
“Bensin kenaikannya sangat tinggi di negara selain kita. Di Singapura harga BBM Rp 32.000, Jerman Rp 31.000, Thailand Rp 20.000,” jelas dia dalam YouTube Sekretariat Presiden dikutip, Minggu (29/5).
Sementara Indonesia, harga untuk Pertalite masih sebesar Rp 7.650 dan Pertamax Rp 12.500. Angka tersebut, kata orang nomor 1 Indonesia itu masih belum berada di angka keekonomian.
“Yang lain sudah jauh sekali. Kenapa harga kita masih seperti ini, karena kita tahan terus. Tapi subsidi ini kan membesar,” tuturnya.
Perihal sampai kapan Indonesia terus menahan harga BBM, ia meminta agar ini mendapat prioritas. Pasalnya, harga BBM apabila mengikuti harga keekonomian, inflasi akan naik secara signifikan.
“Sampai kapan kita bisa menahan ini, ini pekerjaan kita bersama sehingga saya minta kementerian dan lembaga, pemerintah daerah memilki sense (of crisis) yang sama. Berat, nahan harga seperti itu berat,” ujar Jokowi.
“Kalau semua barang naik, artinya inflasi terjadi. Di AS itu nggak pernah lebih dari 1 persen, sekarang 8,3 persen. Turki hampir 70 persen, kita Alhamdulillah masih di 3,5 persen. Itu karena kita nahan Pertalite, gas, listrik, begitu ikutkan harga keekonomian, itu pasti inflasi kita akan naik,” tandasnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Saifan Zaking
Credit: Source link