Jokowi Disebut Langgar Prokes, PKS Bahas Soal The King of Lip Service

by

in

JawaPos.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut telah melanggar protokol kesehatan lantaran menyebabkan kerumunan massa saat membagikan sembako ke masyarakat beberapa waktu lalu.

Ketua Departemen Politik DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nabil Ahmad Fauzi mengeluhkan dengan sikap kepala negara tersebut. Padahal Jokowi selalu mengajak masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan. Namun kenyataan ini sangat berbanding terbalik.

“Padahal dalam banyak kesempatan, Presiden Jokowi sering meminta kepada seluruh pihak untuk mematuhi kebijakan yang diambil pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19, mulai dari PSBB sampai dengan PPKM,” ujar Nabil kepada wartawan, Sabtu (14/8).

Oleh sebab itu, Nabil mengatakan tidak aneh Badan Ekskutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyebut Presiden Jokowi sebagai ‘The King of Lip Service’. “Bagi kami, aksi Presiden Jokowi ini seolah mengkonfirmasi kebenaran dari julukan ‘The King of Lip Service’ yang beberapa waktu lalu diberikan oleh BEM UI,” katanya.

Karena itu, PKS meminta kepada Presiden Jokowi untuk menyudahi aksi-aksi seremonial yang tidak perlu seperti itu. Karena yang rakyat perlukan dari Presiden Jokowi dan pemerintah adalah keteladanan serta berbagai terobosan kebijakan yang mampu segera membawa Indonesia keluar dari krisis pandemi Covid-19 ini. “Terutamanya adalah memulihkan kembali aspek kesehatan dan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Nabil, jika terus berulang-ulang hal-hal yang kontroversial ini muncul dari pemerintah. Maka tingkat kepercayaan publik terhadap berbagai kebijakan serta kemampuan pemerintah dalam menangani pandemi ini akan semakin anjlok. “Dan tentunya ini akan menyulitkan kita semua,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyambangi Terminal Grogol, Jakarta Barat pada Selasa (10/8). Kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini, untuk membagikan sembako kepada warga. Namun karena tingginya antusias warga yang tidak sabaran mengantre hingga menyebabkan terjadinya kerumunan, bahkan terjadi dorong-dorongan.

Jokowi tiba sekitar pukul 16.12 WIB. Namun saat tiba, Jokowi tidak turun dari mobil yang ditumpanginya. Masyarakat pun hanya bisa melihat dari jauh sambil meneriaki memanggil-manggil namanya.

Saat Jokowi tiba, pembagian sembako sebenarnya berjalan kondusif. Mereka mengantre dengan menjaga jarak. Namun setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu meninggalkan lokasi, situasi tidak kondusif.

Terlihat mereka terlibat saling dorong, sampai ada beberapa warga yang terlihat terjepit di antara kerumunan massa. Alhasil protokol kesehatan jaga jarak pun terabaikan.

Editor : Bintang Pradewo

Reporter : Gunawan Wibisono


Credit: Source link