Kasus Harian Covid-19 yang Melonjak Tajam, Menkes: Jangan Panik

by

in

JawaPos.com – Angka penularan Covid-19 di tanah air terus mengalami lonjakan tajam. Bahkan per Selasa (13/7) ini Indonesia mencapai rekor tertinggi dengan angka penularan sebanyak 47.899 kasus.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tingginya angka penularan yang terkonfirmasi tersebut lantaran pemerintah menaikan jumlah testing.

“Bapak, ibu lihat hari ini. Pasti ada lonjakan testing, mungkin juga akan ada lonjakan kasus konfirmasi (Covid-19),” ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7).

Budi menjelaskan, di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini pemerintah mengencarkan testing sebanyak 400 ribu.

“Jadi target 400 ribu waktu PPKM Darurat itu sudah dipasang dan kita udah bagi ke semua kota atau kabupaten harus naik ke arah sini,” katanya.

Oleh sebab itu, Budi meminta masyarakat dan anggota dewan tidak perlu panik dengan kenaikan angka penularan Covid-19 tersebut. Itu lantaran angka testing yang pemerintah naikkan.

“Jadi saya bisa jelaskan belum semua data (Covid-19-Red) masuk. Saya terbuka bila masih banyak data yang belum masuk. Nah sekarang kita dorong supaya angkanya masuk. Jadi bapak ibu akan lihat lonjakannya. Tidak perlu panik terutama teman-teman media,” ungkapnya.

Baca Juga: BEM Unnes Sebut Puan ‘The Queen of Ghosting’, Ini Kata Demokrat

Baca Juga: Ini Sanksi Pidana Bagi Pelanggar PPKM Darurat

Budi memaparkan, pemerintah tidak menutup-nutupi angka penularan kasus Covid-19 ini. Sehingga semuanya dilakukan secara transparan mungkin.

“Kita bisa respon lebih baik identifikasi orangnya mana, kita lacak dan kita masukan. Dari pada kita nutup-nutupin supaya kelihatan baik tapi nanti meledak,” tuturnya.

“Ini yang akan kita bereskan, nah mungkin bapak ibu mungkin beberapa hari ini akan ada lonjakan tapi itu bukan baru, tapi karena memang sebelumnya enggak terlaporkan saja, tapi sekarang jadi terlaporkan,” pungkasnya.

Editor : Dimas Ryandi

Reporter : Gunawan Wibisono


Credit: Source link