JawaPos.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong sejumlah perusahaan BUMN untuk membeli produk barang dan jasa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Upaya ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mendongkrak daya beli masyarakat yang tengah lesu akibat pandemi Covid-19.
Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengapresiasi langkah tersebut. Sebab, dengan jumlah UMKM yang tersebar di kabupaten/kota di seluruh Indonesia, kebijakan tersebut otomatis berdampak kepada perekonomian yang meningkat.
“Karena UMKM kan itu jumlahnya banyak dan tersebar di seluruh Kabupaten Kota atau Provinsi di Indonesia, otomatis kalau diberikan peluang pasar oleh BUMN atau pemerintah maka dengan sendirinya dampak kepada perekonomian di Indonesia itu pasti meningkat,” ujar Ikhsan, Selasa (8/9).
baca juga: Erick Tegaskan Lagi Proyek di Bawah Rp 15 Miliar Jatahnya UMKM
Menurutnya, adanya order atau permintaan dari perusahaan plat merah untuk membeli produk UMKM maka akan ada perputaran uang yang mengalir dan menghidupkan UMKM. Produk Domestik Bruto (PDB) juga akan terkerek naik.
“Produk Domestik Bruto yang mengikuti daripada proyek tersebut, dengan adanya spend atau belanja daripada UMKM kepada ke bawahnya maka dengan sendirinya ikut mengerek perekonomian,” katanya.
Ikhsan menambahkan, UMKM juga harus memanfaatkan secara maksimal marketplace digital aplikasi program Pasar Digital (PaDi) untuk UMKM yang telah di launching oleh Kementerian BUMN pada tanggal 17 Agustus 2020 kemarin.
PaDi UMKM sendiri merupakan sebuah ekosistem dengan platform digital yang mempertemukan UMKM dengan BUMN, sehingga memberi ruang dan peluang bagi UMKM untuk mendapatkan transaksi dari BUMN serta kesempatan dalam memperoleh pembiayaan dari BUMN.
Platform ini juga akan mendorong terciptanya efisiensi dan transparansi khususnya di lingkungan BUMN dalam proses pengadaan barang dan jasa. Saat ini, dalam program PaDi UMKM ada 9 BUMN yang tergabung yaitu Telkom, Pertamina, Pupuk Indonesia, Waskita Karya, Wijaya Karya, PP, BRI, Pegadaian, dan PNM
“Jadi, kalau UMKM yang memanfaatkan marketplace yang dibuat itu, saya kira bagus, saya kira efektif juga untuk memasarkan produknya, jadi kalau ada marketplace yang dibuat oleh Pak Erick maka manfaatkan betul dengan baik supaya produknya menjadi efektif dalam rangka penjualan produknya,” ungkapnya.
baca juga: Erick Janji Lebih Banyak Produk UMKM Mejeng di Sarinah
Sebabnya, sejumlah perusahaan BUMN menyatakan kesiapannya untuk membeli produk barang dan jasa UMKM. Langkah itu menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memacu permintaan di tengah masih lemahnya daya beli masyarakat.
Pemerintah telah menerapkan strategi untuk memacu tambahan permintaan produk UMKM dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN). Saat ini belanja negara dan dan perusahaan pelat merah terus dipacu guna mengalirkan dana ke sektor usaha kecil.
Terkait hal ini, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan belanja BUMN pada UMKM ditekankan untuk mengutamakan pada produk hasil karya dalam negeri atau produk yang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)-nya relatif tinggi. Hal ini juga didukung dengan kualitas produk dalam negeri yang saat ini sudah jauh lebih baik.
Ia juga berkomitmen agar produk UMKM bernilai di bawah Rp 14 miliar diserap oleh BUMN lewat Padi. Potensi belanja BUMN diperkirakan sekitar Rp 35 triliun untuk 27 kategori produk UMKM melalui platform Padi.
baca juga: Peluang UMKM Ikut Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Diperbesar
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link