DENPASAR, BALIPOST.com – Penggunaan kain endek, baik sebagai pakaian kerja maupun kegiatan adat, dalam dua tahun ini semakin meningkat dengan adanya SE Gubernur Bali terkait pelestarian kain tradisional Bali ini. Peluang ini berhasil ditangkap Anacaraka Butik yang menjual aneka kebaya dan kamben dengan ciri khas lukisan.
Pemilik Anacaraka, Ida Ayu Harmaita Wijayanti mengatakan, sesuai dengan nama usahanya, Anacaraka yang mengandung filosofi nafas kehidupan, dirinya berharap karya kreatif dan inovasinya memberikan nafas kehidupan pada produknya. Tak cuma itu, ia berharap, remaja-remaja yang memiliki bakat seni lukis juga bisa menuangkan kreasinya. “Kita berharap dapat memayungi mereka dengan nafas kehidupan,” ujar Dayu Harmaita.
Dikatakan, fashion lukis yang dikembangkan ini berawal dari perkembangan yang ada dalam bidang fashion, terutama kebaya. Ia menggeluti usaha ini sejak masih mahasiswa pada 2011.
Saat itu, ia membuat kaos lukis agar mampu menghasilkan produk yang berbeda. Kemudian setelah mempelajari pasar, pihaknya terus berinovasi dan berkreativitas hingga menghasilkan produk tenun lukis, endek lukis, serta pakaian kasual lukis.
Dayu Harmaita mengangkat karya ini selain ingin menghasilkan produk yang unik, juga untuk mengangkat kesejahteraan para seniman lukis yang selama ini masih minim lahan untuk berkreativitas. “Kita ingin membantu seniman lukis yang termarginalkan. Bisa lebih dihargai, dilihat karyanya. Artinya, kita menjadi jembatan seniman lukis untuk bisa berkarya,” ujarnya.
Berawal dari kaos lukis itu, berkembang ke kebaya lukis. Harapannya simpel saja, ingin yang beda dan unik.
Dari kebaya, kemudian akibat masa pandemi COVID-19 ini, dirinya mulai merambah masker lukis. Ini akibat adanya permintaan. Sama juga dengan pakaian kasual lukis.
Dikatakan, produk Anacaraka berupa kain lukis ini dipastikan tahan laman karena menggunakan bahan yang khusus, salah satunya cat tekstil. Selain itu, penggunaannya juga aman dan nyaman sehingga sampai saat ini permintaan produk Anacaraka meluas hingga ke luar Bali.
Terkait dengan motif yang dituangkan dalam pakaian, Dayu Harmaita dominan menggunakan motif Bali, dan kini semakin berkembangka ke flora fauna yang endemik, seperti burung Cendrawasih, Rajawali, serta motif-motif lainnya. Pihaknya juga merekrut mahasiswa magang.
Untuk pemasarannya, tak hanya lokal Bali tapi dikirim dari Sabang sampai Merauke. “Mereka sudah melihat karya-karya unggulan Anacaraka, sehingga banyak yang melakukan order. Bukan saja dari Papau, tetapi Kalimantan pun juga ada. Kami memanfaatkan semua sosial media yang ada,” ujarnya.
Produknya bisa dilihat di media sosial, seperti Facebook @AnacarakaArt, Instagram @AnacarakaButik, maupun mengunjungi websitenya www.ancaraka.co.id, serta WA 08990149857. Jika ingin melihat dan mencoba produknya secara fisik bisa berkunjung ke butik yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, Banjar Kedaton. (Asmara Putera/balipost)
Credit: Source link