JawaPos.com – Tahun 2021 yang masih terselimuti oleh pandemi Covid-19 memicu berbagai ketidakpastian perekonomian seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, kehadiran varian Delta pada pertengahan 2021 sempat membuat ekonomi jatuh bangun karena terjadi gelombang kedua Covid-19.
Namun, perjuangan perekonomian tanah air juga telah membuahkan hasil. Hal tersebut terlihat dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan bahwa pada triwulan II 2021 ekonomi nasional meroket, hingga menyentuh angka 7,0 persen secara tahunan (year on year). Hal tersebut, membuat Indonesia resmi keluar dari resesi yang membelenggu akibat pertumbuhan ekonomi minus pada periode sebelumnya.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, angka tersebut tumbuh signifikan jika dibandingkan pada kuartal I 2021 yang tumbuh sebesar 3,31 persen. Secara kumulatif yaitu sejak Januari hingga Juni 2021 tumbuh 3,10 persen. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tanah air tak terlepas dari peningkatan ekonomi global pada kuartal II 2021, dimana pergerakan indeks PMI global pada Maret 54,8 yang terus mengalami kenaikan hingga Juni 2021 di posisi 56,6.
Selain itu, harga komoditas makanan dan hasil tambang internasional naik secara kuartal maupun tahunan mengalami kenaikan. Makanan gandum minyak kelapa sawit dan kedelai naik dan hasil tambang final alumunium dan tembaga di pasar naik.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi RI juga dipengaruhi oleh pertumbuhan kuartal II 2021 beberapa minta dagang Indonesia seperti Tiongkok tumbuh 7,9 persen, Amerika Serikat (AS) naik 12,2 persen, Singapura Naik 14,3 persen, Korea Selatan naik 5,9 persen, dan beberapa mitra dagang lainnya.
“Pertumbuhan ekonomi negara lain mendorong permintaan luar negeri dari segi ekspor,” ucapnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link