JawaPos.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membeberkan sejumlah ancaman yang akan dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Hal tersebut juga akan menghambat pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini.
“Tentu 2022 upaya percepatan pemulihan ekonomi akan terus dilakukan dengan waspadai potensi perubahan kondisi akibat perkembangan-perkembangan risiko baru,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (2/2).
Sri Mulyani memaparkan, pemerintah terus mewaspadai potensi risiko baik dari sisi domestik maupun global. Potensi risiko dari sisi domestik terutama terkait penularan Covid-19 yang meluas sehingga angka kasus kembali meningkat.
Sementara potensi risiko global, yaitu gangguan rantai pasok di tengah kenaikan permintaan. Hal itu akan mendorong peningkatan tekanan inflasi terutama akibat kenaikan harga energi.
“Seperti efek rambatan dan kebijakan yang munculkan spill over antarnegara akibat muncul karena proses tidak merata pemulihan, muncul tekanan inflasi dan supply distruption,” ucapnya.
Selanjutnya, terdapat ketidakpastian pasar keuangan global yang berlanjut seiring dengan percepatan kebijakan normalisasi bank sentral Amerika Serikat (AS) yaitu The Fed dalam merespons tekanan inflasi AS yang meningkat. Hal itu berpotensi menimbulkan dinamika arus negara dan pengaruh volatilitas nilai tukar dan dinamika di pasar keuangan.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link