JawaPos.com – Meski mulai memasuki tahap pemulihan ekonomi, faktanya Indonesia masih berada pada jurang resesi. Dalam laporan terbarunya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun ini masih negatif. Tepatnya, minus 0,74 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menegaskan, penyumbang kontraksi terbesar adalah konsumsi rumah tangga. Pada kuartal I tahun ini, konsumsi rumah tangga tercatat minus 2,23 persen. Kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun ini mencapai minus 1,22 persen.
“Dari komponen pengeluaran, kita bisa melihat bahwa konsumsi rumah tangga merupakan sumber kontraksi yang dalam,” terang Suhariyanto kemarin (5/5).
Berdasar pengeluaran atas dasar harga berlaku, struktur produk domestik bruto (PDB) kuartal I 2021 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Sejauh ini, konsumsi rumah tangga masih menjadi komponen perekonomian yang paling dominan.
Komposisinya berkisar 56,93 persen terhadap PDB. Artinya, konsumsi rumah tangga punya dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dari Surabaya, Kepala BPS Jawa Timur (Jatim) Dadang Hardiwan melaporkan bahwa perekonomian di wilayahnya juga membaik meskipun masih resesi. Produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim atas dasar harga berlaku dalam triwulan I tahun ini mencapai Rp 587,33 triliun. Jika dikalkulasi dengan harga konstan, PDRB provinsi tercatat Rp 406,43 triliun.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : (dee/agf/han/bil/c7/hep)
Credit: Source link