Krisis Berlalu, Ekonomi RI Tahun Depan Diramalkan Tumbuh 5,1 Persen

JawaPos.com – Satu per satu lembaga internasional meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kali ini giliran The ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) yang memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada pada kisaran minus 1,7 persen.

Ramalan AMRO itu selaras dengan prediksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen. Kepala Ekonom AMRO Sumio Ishikawa menilai bahwa secara umum perekonomian RI masih tangguh.

“Tingkat kontraksi lebih moderat daripada negara lain di kawasan regional,” ujar Sumio Jumat (30/10).

Pemerintah, menurut dia, segera merespons kondisi itu untuk mengalibrasikan ulang bauran kebijakan dan paket stimulus besar. Tujuannya adalah mendukung rumah tangga, bisnis, dan sektor keuangan yang terdampak pandemi Covid-19.

Sumio melanjutkan, bauran kebijakan dan respons pemerintah yang memberikan stimulus membuat kondisi makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia tetap terjaga. Namun, dia juga menyebutkan bahwa langkah-langkah pembatasan mobilitas untuk mengurangi persebaran Covid-19 telah menekan aktivitas ekonomi.

Dia menambahkan bahwa meski tahun ini terkontraksi, ekonomi Indonesia akan rebound pada 2021. AMRO meramalkan ekonomi RI tumbuh hingga 5,1 persen tahun depan.

Pemulihan ekonomi itu didukung tren membaiknya beberapa indikator ekonomi secara bertahap. Juga, pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Menyempitnya defisit transaksi berjalan dan berlanjutnya aliran masuk modal, ditambah dengan inflasi yang terkendali, telah mendukung nilai tukar rupiah yang secara umum stabil,” urai Sumio.

Posisi eksternal RI, imbuh dia, kuat dengan cadangan devisa bruto yang mencapai USD 135,2 miliar atau sekitar Rp 1.983 triliun per September 2020. Sejalan dengan itu, Sumio menganggap disahkannya UU Cipta Kerja baru-baru ini sebagai terobosan dalam perbaikan iklim investasi dan kemudahan penciptaan lapangan kerja.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) juga mengalibrasikan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi. Sumio juga mengapresiasi kebijakan bank sentral yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin. Selain itu, kebijakan melonggarkan makroprudensial untuk mendukung pembiayaan perekonomian.

 

PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI RI

Lembaga | 2020 | 2021

Kemenkeu | -1,7 persen hingga -0,6 persen | 5 persen

IMF | -1,5 persen | 6,1 persen

Bloomberg | -1,1 persen | 5,6 persen

World Bank | -2 persen hingga -1,6 persen | 3 persen hingga 4,4 persen

OECD | -3,3 persen | 5,3 persen

ADB | -1 persen | 5,3 persen

Sumber: Kemenkeu

 


Credit: Source link