SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kualitas pengerjaan yang buruk pada proyek Plaza Kuliner pada Stage Ceningan mendapat sorotan dari DPRD Klungkung. Bahkan, Komisi II DPRD Klungkung sempat berulang kali turun ke lapangan, untuk memantau pengerjaannya, karena sejak awal sudah dinilai tidak beres.
Setelah mendapat perpanjangan pengerjaan hingga Februari 2022, Komisi II menilai proyek ini tak layak dilanjutkan karena kualitas pengerjaannya sejak awal sudah dianggap buruk.
Anggota DPRD Klungkung, A.A Gede Sayang Suparta, Selasa (4/1) sangat menyayangkan opsi memperpanjang pengerjaan proyek pembangunan toilet dan plaza kuliner di Stage Ceningan, Nusa Penida ini. Sebab, kualitas pengerjaan dan juga progres pengerjaan, menurutnya jauh dari kata layak.
Ini sangat terlihat dari hasil sidak Komisi II ke lokasi pada Desember lalu. “Kami lihat di lokasi sudah retak-retak. Kualitasnya jauh dari kata layak. Kami dua kali observasi ke sana. Kami pesimis diberikan perpanjangan waktu pengerjaan sampai Februari hasilnya tak akan sesuai harapan,” kata politisi Gerindra ini.
Menurutnya, pengerjaan pihak rekanan dari CV. Segitiga Jaya Utama yang menghabiskan 150 hari kerja, penyelesaiannya kurang dari 50 persen padahal seharusnya selesai 100 persen pada Desember 2021. Ia justru khawatir, diberikan perpanjangan sampai Februari lagi pun hasilnya tetap buruk.
Apalagi, pada tahap finishing, proses kerjanya menurutnya jauh lebih berat, agar hasil pekerjaannya dapat dipertanggungjawabkan. Solusi terbaik menurut Agung Sayang yakni memutus kontrak dengan rekanan. Sehingga bisa dilanjutkan oleh pihak rekanan lain yang memiliki kualitas pengerjaan proyek yang lebih baik.
Ketua Komisi II DPRD Klungkung Wayan Misna, Selasa (4/1) juga menyampaikan proyek tersebut berkualitas buruk. Kalau pun dilanjutkan oleh pihak rekanan yang sama, ia tak yakin akan selesai tepat waktu dan berkualitas sesuai harapan.
Ia menyayangkan, proyek miliaran rupiah seperti itu dikerjakan asal-asalan. Sebab, pada akhirnya, Pemkab Klungkung dan masyarakat setempatlah yang akan dirugikan. “Waktu kami turun langsung ke sana, banyak sekali alasan pihak rekanan. Kontur tanah katanya tidak bagus. Belum lagi cuaca, macam-macam alasannya. Kami tidak mau tahu itu. Kalau sudah berani mengambil pekerjaan, seharusnya harus dikerjakan sampai tuntas,” tegas politisi PDIP asal Nusa Penida ini.
Sebelumnya, pada akhir batas waktu pengerjaan, proyek toilet dan plaza pada Stage Ceningan senilai Rp 1,086 miliar tersebut ternyata hanya selesai 54 persen dari volume pekerjaan yang seharusnya dikerjakan. Sehingga untuk menyelesaikan sisa pekerjaannya, pihak rekanan melakukan permohonan untuk memperpanjang masa kerja sampai 50 hari.
Proyek yang seharusnya selesai 16 Desember 2021, dengan tambahan 50 hari, ditarget selesai awal Februari 2022. (Bagiarta/balipost)
Credit: Source link