JawaPos.com – Melestarikan candi berikut kawasan di sekitarnya adalah tugas bersama, generasi penerus. Tak terbayang jika bangunan megah, warisan budaya seperti candi, harus rusak oleh ulah tangan-tangan manusia dan aktivitas di sekitarnya.
Demikian disampaikan Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji dalam sambutannya saat membuka kegiatan Candi Darling (Sadar Lingkungan), di Kawasan Candi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (6/7). Candi Darling merupakan salah satu aksi gerakan Siap Darling (Sadar Lingkungan) yang diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF).
“Semoga sentuhan penghijauan kami dan Anda sekalian memberikan semangat kepada seluruh unsur di negeri ini untuk memelihara lingkungan. Sejengkal tanahpun jangan sampai kosong atau terbengkalai tanpa tanaman,” kata Supanji.
Kegiatan ini melibatkan Darling Squad yang terdiri dari para mahasiswa yang peduli akan kelestarian lingkungan. Gerakan ini menciptakan ekosistem pelestarian lingkungan dengan melakukan aksi penanaman secara berkelanjutan.
Sejak diluncurkan pada 2019, gerakan Siap Darling telah menginisiasi sejumlah aksi positif yakni Candi Darling, lewat penanaman pohon dan semak berbunga di berbagai situs warisan sejarah. Dengan demikian, generasi muda dapat berkontribusi melalui giat pelestarian lingkungan, sekaligus mencintai situs
warisan sejarah Indonesia.
“Kami berharap gerakan menanam ini dapat menginspirasi serta melibatkan lebih banyak mahasiswa untuk lebih peduli pada lingkungan dan menjaga warisan sejarah dalam jangka panjang,” kata Director of Communications Djarum Foundation, Mutiara D. Asmara.
Program Associate BLDF Abdurrachman Aldila menyampaikan, dalam kegiatan Candi Darling di Kawasan Candi Dieng kali ini, ditanam 6.500 pohon dan semak berbunga. Itu terdiri dari 212 pohon dan 6.288 semak berbunga.
Jenis pohon dan semak berbunga yang dipilih pun tidak asal-asalan. Sebut saja, cemara pua pua dan kemuning.
Aldi menjelaskan, cemara pua pua berfungsi sebagai barikade hijau yang menyaring bau belerang atau sulfur yang berembus ke arah candi. Seperti diketahui, kawasan Dieng yang terletak di ketinggian lebih dari 2.000 mdpl menyimpan kandungan sulfur atau belerang yang tinggi.
Sementara itu kemuning dipilih untuk memberikan aroma atau wewangian di sekitar candi. “Kami menghijaukan seluruh area sekitar candi yang terkenal kaya akan keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan situs warisan sejarah,” kata Aldi.
Penanaman pohon serta semak berbunga dilakukan di komplek Candi Dieng meliputi Candi Arjuna, Candi Setyaki, Candi Darmacala, dan Candi Bima. Setelah aksi penanaman dilakukan, BLDF juga akan merawat bibit tersebut hingga enam bulan untuk memastikan pertumbuhannya optimal.
Aksi penghijauan di sekitar situs warisan sejarah ini disambut baik oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah. Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto menuturkan, merawat ekosistem di sekitar situs sejarah seperti candi adalah suatu upaya yang kompleks.
Terlebih di Kawasan Candi Dieng, yang mana topografinya memungkinkan terjadinya potensi cuaca ekstrem seperti embun es sehingga merusak bibit pepohonan. “Oleh karena itu, saya mengapresiasi upaya penghijauan ini sebab kita bisa melihat hasilnya dalam tiga bulan, dan juga dalam jangka panjang. Bila kepedulian terhadap lingkungan ini terus dipupuk, tentu aksi ini tidak akan berhenti hanya di acara ini, tapi bisa menggerakkan masyarakat di sekitar tempat tinggal masing-masing,” ungkap Widi.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah, Sukronedi pun menyambut baik kolaborasi berbagai pihak, utamanya generasi muda dalam mendukung upaya konservasi alam dan situs sejarah. Candi sebagai artefak yang berada di alam terbuka, pasti sangat berisiko mengalami proses pelapukan akibat perubahan cuaca, panas dan hujan.
Terlebih Candi Dieng yang berada di daerah kaya sulfur, maka batuannya akan cepat sekali mengalami pelapukan. “Upaya konservasinya adalah dengan menanam tanaman, agar sulfur yang dibawa angin bisa tertahan tanaman,” jelas Sukronedi.
Credit: Source link