JawaPos.com – Sebagai upaya mewujudkan program kampung perikanan budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan diberbagai daerah di Indonesia, Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) melakukan optimalisasi pendampingan agar semakin banyak debitur yang dapat mengakses pinjaman dana bergulir.
“Pendamping kami akan kami instruksikan agar perhatian lebih besar ditujukan kepada kampung budidaya. Jadi kami mengharapkan 2022 debitur itu lebih banyak dijaring dari tempat ini selain dari tempat lainnya juga,” ucap Dede Solehudin Kepala Subdivisi Kemitraan dan Pendampingan Usaha LPMUKP, Kamis (17/2/2022).
Dede menyampaikan hal tersebut dalam acara Webinar Pembinaan Ketenagaan Penyuluhan Ke-3 yang diadakan oleh Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan secara daring melalui zoom dan youtube dengan peserta kurang lebih 1000 orang.
Dari 130 lokasi yang dicanangkan sebagai kampung budidaya oleh KKP pada tahun 2022, terdapat 123 lokasi yang beririsan dengan LPMUKP. Namun, pendampingan prioritas LPMUKP terlebih dahulu dilakukan di 40 lokasi dengan tidak meninggalkan lokasi lainnya. “Tetap kami dukung, kami bantu manakala kami dibutuhkan di sana dari sisi dukungan pinjaman modal usaha,” tegas Dede.
Kepada penyuluh dan pendamping, Ia berpesan agar mereka memiliki gambaran terkait proses bisnis dan ekosistem usaha para pelaku usaha kelautan dan perikanan mulai dari hulu ke hilir yang dapat dikembangkan sehingga ada dampak besar yang dapat dirasakan bersama.
Pada acara ini, penyuluh dan pendamping menjadi sasaran utama sebab merekalah garda terdepan yang dapat mewujudkan kampung perikanan budidaya, khususnya dengan berbasis kearifan lokal. “Ikan-ikan endemik lokal bisa didomestikasi dan dimunculkan kembali sehingga keberlangsungannya bisa terjaga dan jadi potensi ekonomi,” ujar Lilly Aprilya Pregiwati, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP).
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : ARM
Credit: Source link