JawaPos.com – McDonald’s di Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal kepada karyawannya pada April 2023 mendatang. Hal tersebut dilakukan karena perusahaan memfokuskan kembali prioritasnya untuk mempercepat ekspansi restoran.
CEO McDonald’s Chris Kempczinski menjelaskan, PHK ini bukanlah tindakan pemotongan biaya. Melainkan dimaksudkan untuk membantu perusahaan berinovasi lebih cepat dan bekerja lebih efisien. Sebagai bagian dari reorganisasi, perusahaan akan menurunkan prioritas dan menghentikan inisiatif tertentu.
“Kami akan melihat strategi dan nilai-nilai kami untuk memandu bagaimana kami mencapai keputusan itu dan mendukung setiap anggota perusahaan yang terkena dampak,” Kempczinski, dikutip dari Reuters, Senin (9/1).
Dirinya juga menyebut akan mempercepat rencana pengembangan untuk restoran baru. Meski begitu, McDonald’s tidak merilis perkiraan berapa banyak restoran baru yang rencananya akan dibangun pada tahun 2023.
Pengembangan restoran dilakukan sebagai bentuk peningkatan permintaan selama beberapa tahun terakhir. “Kita harus mempercepat pembukaan restoran kita untuk sepenuhnya menangkap peningkatan permintaan yang telah kita dorong selama beberapa tahun terakhir,” ujarnya.
Sebelumnya, McDonald’s telah menaikkan harga menu untuk mengimbangi lonjakan biaya komoditas dan tenaga kerja. Penjualan dan laba McDonald’s yang kuat, seperti beberapa rantai restoran lainnya termasuk Starbucks Corp (SBUX.O) dan Chipotle Mexican Grill Inc (CMG.N) akan memulai rencana ekspansi besar.
Sementara saat ini organisasi McDonald’s dibagi menjadi tiga segmen yaitu AS, pasar yang dioperasikan secara internasional, dan pasar berlisensi pengembangan internasional. Ia menyebut, saat ini ada 119 perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia.
Perusahaan belum memutuskan berapa banyak restoran baru yang akan dibangun atau berapa banyak pekerjaan yang akan dihilangkan sebagai bagian dari reorganisasi. Kempczinski mengungkapkan, perusahaan akan menyelesaikan dan mulai mengkomunikasikan keputusan tentang PHK pada 3 April.
Selain itu, McDonald’s juga berencana akan merampingkan teknologi termasuk program loyalitasnya dan pengembangan menu agar produk baru dapat digunakan secara global dengan lebih cepat.
Kempczinski juga akan mempromosikan beberapa eksekutif dan menciptakan peran kepala petugas transformasi baru. Soal rencana PHK, Kempczinski mengatakan McDonald’s bisa menghemat uang sebagai bagian dari perampingan staf.
Meski begitu, McDonald’s tak merinci berapa jumlah uang yang bisa dihemat atau jumlah pekerja yang akan dipangkas. Berdasarkan laporan tahunan terbaru, McDonald’s memiliki sekitar 200 ribu staf perusahaan dan pekerja pada akhir 2021.
Lebih dari 75 persen pekerja berbasis di luar Amerika Serikat (AS). Selain itu, lebih dari 2 juta orang bekerja di seluruh lokasi waralaba McDonald’s yang tersebar di seluruh dunia.
Editor : Banu Adikara
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link