JawaPos.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyongsong harapan dan peluang yang baru pada 2023, untuk menuju Indonesia maju. Jokowi mengakui, banyak kegembiraan dan juga masalah yang dihadapi bangsa ini selama 2022.
“Apa yang patut kita kenang dari 2022 yang kita tinggalkan? Banyak. Ada yang menggembirakan, tak sedikit pula yang kurang menyenangkan,” tulis Jokowi pada akun media sosial Twitter, Minggu (1/1).
Kepala negara mengakui, berbagai kejadian dan permasalahan dihadapi oleh Pemerintah maupun masyarakat selama 2022. Menurutnya, kejadian dan permasalahan-permasalahan itu menjadikan seluruh masyarakat Indonesia bersatu, hingga mampu melewati pandemi Covid-19 dan mengembalikan kekuatan ekonomi nasional.
“Semua datang silih berganti, memberi pelajaran, sekaligus menguatkan dan semakin mempersatukan. Kita melewati masa pandemi dan ancaman resesi, perekonomian tumbuh positif, presidensi G20 berjalan baik, situasi politik dan keamanan kondusif, pembangunan berjalan sesuai rencana, dll,” ucap Jokowi.
Jokowi menyadari, pada 2022 banyak daerah yang mendapat ujian berupa bencana, seperti banjir hingga gempa bumi. Namun, Jokowi optimis untuk menghadapi 2023 dengan segudang pengalaman di 2022.
“Sementara itu, beberapa kawasan negeri kita dilanda bencana alam banjir hingga gempa bumi. Dengan bekal itu semua, kita meninggalkan 2022 dan menatap 2023 dengan tekad untuk membawa Indonesia melangkah maju,” jelasnya.
Jokowi menyebut, kejadian dan permasalahan pada 2022 menjadi pelajaran berharga bagi Pemerintah, khususnya bagi masyarakat Indonesia untuk terus belajar untuk menghadapi tantangan di masa akan datang.
“Gerak cepat serta kebijakan yang cermat dan hati-hati sangat dibutuhkan untuk menghadapi masa-masa sulit pandemi Covid-19. Badai ini telah memberi banyak pelajaran yang membuat kita semakin siap menghadapi pandemi di masa-masa datang,” ujar Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga memberikan kado akhir tahun bagi masyarakat Indonesia berupa pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal ini setelah, seluruh kabupaten/kota di Indonesia saat ini berstatus PPKM level 1.
“Setelah mengkaji dan mempertimbangkan selama 10 bulan dan lewat pertimbangan-pertimbangan yang berdasarkan angka yang ada, maka pada hari ini Pemerintah memutuskan mencabut PPKM,” ucap Jokowi, Jumat (30/12).
Kendati demikian, Kepala negara minta kepada seluruh masyarakat dan komponen bangsa untuk tetap berhati-hati dan waspada, khususnya dengan tetap meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dalam menghadapi dari risiko Covid-19.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Muhammad Ridwan
Credit: Source link