JawaPos.com – Tingkat okupansi atau keterisian penumpang pesawat di beberapa daerah turun hingga 50 persen. Bahkan, ada yang anjlok lebih tinggi lagi. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun mendorong pemerintah daerah (pemda) turut membantu memberikan subsidi. Dengan begitu, harga tiket bisa stabil dan permintaan meningkat.
“Kalau tingkat keterisian bisa naik, harga akan terkendali karena harga tiket berbanding lurus dengan tingkat keterisian,” jelas Menhub Kamis (18/8).
Mantan Dirut PT Angkasa Pura II itu menyatakan, pihaknya sudah berkirim surat kepada pemda agar mendukung konektivitas dengan membantu memastikan tingkat keterisian penumpang. Caranya, memberikan subsidi dan insentif lainnya.
Memang, sejauh ini, lanjut Budi, harga avtur berperan utama dalam menaikkan harga tiket. Namun, tetap ada strategi pengelolaan yang bisa dikoordinasikan secara detail sehingga harga tiket bisa terkendali.
“Dan tidak memberikan efek kenaikan inflasi yang terlalu tinggi,” katanya.
Menanggapi penurunan okupansi atau keterisian penumpang pesawat di beberapa daerah, Indonesia National Air Carriers Association (INACA) telah memprediksinya. Salah satu faktornya, pengaruh penyesuaian tarif airport tax terhadap minat masyarakat untuk bepergian.
“Kalau passenger service charge (PSC) naik, biaya bepergian akan naik pula. Minat masyarakat untuk bepergian mungkin bakal berkurang,” ujar Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : (tau/agf/c14/dio)
Credit: Source link