JawaPos.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mewakili Menteri negara Brunei-Indonesia-Malaysia-the Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) lainnya, menyampaikan Laporan Perkembangan Kerja Sama 2019-2020. Hasilnya cukup baik meski dalam kondisi pandemi.
Perkembangan pembangunan Proyek Infrastruktur Prioritas/Priority Infrastructure Projects (PIPs) di kawasan BIMP-EAGA. Dalam PIPs, negara-negara BIMP-EAGA sepakat untuk mengimplementasikan proyek-proyek infrastruktur senilai USD 21,4 miliar yang terdiri dari proyek bandar udara, pelabuhan, jalan, jembatan, kereta-api, dan lain-lain.
“Sebanyak 27 Proyek Infrastruktur Prioritas (PIPs) dari 88 proyek sudah berhasil diselesaikan dan 10 proyek lagi akan selesai tahun ini. Proyek-proyek ini akan mendukung peningkatan keterhubungan, perdagangan, dan juga efisiensi logistik, untuk meningkatkan daya saing Indonesia,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, (29/10).
Menurut Airlangga, temuan awal dari Mid-Term Review Visi 2025 menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target di 2025. Temuan lain juga menunjukkan kerja sama BIMP-EAGA tetap relevan, dinamis dan responsif terhadap target, walaupun berada pada kondisi pandemi krisis Covid-19.
Beberapa proyek yang menjadi perhatian dari Indonesia antara lain pengembangan pelabuhan Manado, penyelesaian beberapa ruas jalan tol, interkoneksi listrik Sarawak-Kalimantan Barat, masih berjalan dengan baik.
Isu lain yang diangkat adalah transformasi digital yang inklusif dengan mempercepat e-commerce, digitalisasi UMKM, memperkuat ekosistem perusahaan rintisan (start-up), industri kreatif, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja.
Credit: Source link