Thursday, March 30, 2023
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
No Result
View All Result

Muhasabah Kebangsaan: Bahaya Laten Intoleransi

January 29, 2018
in News
Reading Time: 4 mins read
A A
1
SHARES
3
VIEWS
ShareShareShareShareShare
Muhasabah Kebangsaan: Bahaya Laten Intoleransi

Al-Zastrouw

Al-Zastrouw

Budayawan dan dosen pascasarjana UNUSIA

Tragedi pemukulan terhadap KH. Umar Basri (ajengan Emon) saat melakukan dzikir di masjid Al-Hidayah, masjid pesantren yg diasuh sang ajengan, mengingatkan saya pada dua kejadian penting beberapa tahun lalu.

Pertama, peristiwa pengusiran Gus Dur saat memberikan ceramah pada acara diskusi di Purwakarta. Saat sedang memberikan ceramah tiba-tiba datang sekelompok orang berseragam putih yang secara tegas mengaku dari FPI membubarkan acara tersebut dengan cara-cara yang kasar dan tak beradab. Hujatan, caci maki dan kata-kata kotor ditujukan pada Gus Dur.

Hampir saja terjadi bentrok dan konflik horizontal, karena pada saat itu para Banser dan kaum muda NU sdh siap melakukan serangan balasan. Tapi dengan tegas Gus Dur justru melarang.

Pada saat itu tak ada tudingan FPI membubarkan pengajian, tak ada tuduhan kriminalisasi ulama meski yg dibubarkan adalah majelis Ilmu dan yang dilarang bicara adalah ulama besar yang sdh diakui dunia. Juga tak ada kegaduhan gerakan bela ulama dan Islam dengan demo berjilid-jilid.

Bandingkan dengan kegaduhan yang terjadi saat ini ketika seorang pembicara agama diminta membuat pernyataan setia pada NKRI seperti yang terjadi pada kasus Felix dan Ustad Abdus Shomad, seolah-olah terjadi pelarangan pengajian dan pelecehan ulama. Padahal mereka tidak dilarang memberikan pengajian dan badannya juga tidak tersentuh sedikit pun tapi berita yg tersebar seolah telah terjadi pelecehan ulama, penistaan Islam dan sejenisnya.

ADVERTISEMENT

Kegaduhan seperti ini sama sekali tidak terlihat saat ajengan Emon dianiaya secara fisik bahkan sampai berdarah-darah di tempat yg disakralkan (masjid) bukan di hotel atau bandara dan saat melakukan ibadah dzikir bukan saat memberikan provokasi yang membakar emosi umat. Kelompok yang pernah mengusir Gus Dur ini diam, cep klakep tanpa ada komentar apalagi reaksi.

Terus terang, melihat reaksi kaum daster ini langsung mengingatkan saya pada hubungan antara Gus Dur dengan ajengan Emon. Ayah beliau adalah santri Hadratus Syeikh Hasyim Asy`ari, pendiri NU yg juga kakek Gus Dur. Ini menunjukkan ada kesamaan genealogi sosiologis dan ideologis antara Gus Dur dengan ajengan Emon. Kesamaan ini yg membuat hubungan emosional antara beliau berdua menjadi dekat. Hal bisa menimbulkan asumsi bahwa ajengan Emon adalah sama atau bagian dari Gus Dur sehingga kelompok-kelompok yang dulu membenci dan mengusir Gus Dur akan merasa tidak perlu simpati apalagi membela. Mereka menganggap beliau bukan ulama sebagaimana mereka menganggap Gus Dur sebagai kaum liberal, yg layak di usir dan dicaci maki. Dengan cara pandang ini sangat bisa dipahami jika kelompok-kelompok yg selama ini teriak-teriak bela ulama dan Islam diam dan tak bereaksi terhadap kasus penganiayaan yang menimpa ajengan Emon.

Kedua, kasus ini mengingatkan saya pada tragedi pembantaian di Banyuwangi 1998. Bermula dari isu pembunuhan tukang santet kemudian melebar menjadi pembantaian terhadap kiai-kiai kampung dan guru-guru ngaji warga NU. Berdasar data tim pencari fakta (TPF) PWNU Jatim korban pembantaian Banyuwangi ini ada 147 orang, bahkan laporan LSM Kompak Banyuwangi mencapai 174 orang.

Saya teringat pada tragedi Banyuwangi karena ada beberapa kesamaan antara kasus Banyuwangi dengan Cicalengka; pertama, sasarannya kiai kampung NU; kedua, terjadi saat menjelang event politik bertensi tinggi, ketiga pelaku yg tertangkap selalu diindikasikan mengalami gangguan jiwa, (bahkan ada yang langsung bunuh diri) sehingga sulit dilacak jejak dan motifnya. Keempat, menjadikan PKI sebagai kambing hitam pelaku pembantaian ulama.

Pada kasus pengusiran Gus Dur, kita bisa melihat bagaimana kelompok-kelompok intoleran menjadi ujung tombak untuk melawan ulama yang mencoba merajut ketuhan bangsa, konsisten pada Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa. Kaum intoleran menganggap ulama seperti ini sebagai ulama liberal, agen zionis dan tidak membela Islam sehingga layak dihujat, diusir dan dicaci maki.

Meskipun mengaku menerima Pancasila, namun mereka menafsirkannya secara sektarian dan eksklusif, sehingga memberangus dan menegasikan keberagaman yang ada. Dan ini terlihat jelas dalam perilaku politik mereka yang radikal dan intoleran. Dalam kasus Cicalengka, indikasi pelaku sebagai bagian dari kelompok ini terlihat jelas dalam perkataan dan sikap pelaku sebelum melakukan pemukulan (sebagaimaan disebutkan dalam kronologi yg beredar di medsos). Peristiwa ini mengindikasikan kaum intoleran semakin brutal dan agresif menyerang ulama dan kelompok teleran dan moderat.

Dalam kasus Banyuwangi saat itu, Gus Dur memahami sebagai upaya memancing emosi kaum Nahdhiyin agar masuk dalam pusaran konflik horizontal sehingga terjadi kekacauan. Oleh karenanya Gus Dur menahan agar umat NU tidak terpancing. Dalam situasi ketegangan politik yang makin meningkat seperti saat ini, bisa jadi berbagai kepentingan sedang bermain memanfaatkan situasi yang ada.

Melihat pola dan modus yang terjadi serta mencermati genealogi ideologi dan sosialogi kelompok-kelompok yang menggunakan ayat dan simbol agama dalam gerakan mereka, bisa dikatakan bahwa gerakan kaum intoleran yang hendak memecah keutuhan bangsa masih menjadi ancaman nyata dalam kehidupan berbangsa. Upaya menghancurkan Pancasila masih dilakukan dengan segala cara.

Jika merujuk pada referensi sejarah kebangsaan, situasi seperti sekarang ini mirip dengan suasana jelang peristiwa pemberontakan 65, ketika rakyat digiring dalam suasana konflik atas nama revolusi. Saat ini rakyat digiring menuju konflik dengan menumbuhkan sikap intoleran menggunakan agitasi atas nama agama dan Tuhan.

Dalam kondisi seperti ini, diperlukan kewaspadaan tingkat tinggi dengan kejernihan nalar dan hati agar tidak mudah hanyut dalam provokasi dan agitasi dalam segala bentuknya. Dulu kita waspada atas bahaya laten PKI ada baiknya saat ini kita waspada terhadap bahaya laten intoleransi.

TAGS : Intoleransi Al-Zastrouw Opini

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/28454/Muhasabah-Kebangsaan-Bahaya-Laten-Intoleransi/

ShareTweetSendSharePin
Previous Post

Gerdu Win Deklarasikan Dukungan Jokowi-Cak Imin

Next Post

Gamawan Bernazar: "Saya Siap Dihukum Mati yang Mulia"

Related Posts

Erick Thohir: Format Kompertisi Liga 2 dan Liga 3 Tidak Berubah
News

FIFA Batalkan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U20, Erick Thohir : Kita Harus Tegar

March 29, 2023
Kadensus 88 Minta Tausiah ke Ketum PP Muhammadiyah
News

Kadensus 88 Minta Tausiah ke Ketum PP Muhammadiyah

March 29, 2023
Mahfud MD Sindir Banyak Makelar Kasus di Senayan, Ada yang Naik Pitam
News

Mahfud Heran, Ada Anggota DPR Suka Marah-Marah Tapi Aslinya Markus

March 29, 2023
Next Post

Gamawan Bernazar: "Saya Siap Dihukum Mati yang Mulia"

Israel Perpanjang Penahanan Akademisi Turki

PKB Lolos Verifikasi Faktual oleh KPU

KAI Sediakan Layanan Vaksin Booster Gratis Bagi Pemudik, Ini Lokasinya

KAI Sediakan Layanan Vaksin Booster Gratis Bagi Pemudik, Ini Lokasinya

March 23, 2023
Terlihat Gelisah, Menghindari Tatapan Mata

Terlihat Gelisah, Menghindari Tatapan Mata

March 26, 2023
Classy nan Timeless, Inspirasi Busana Raya dengan Warna Broken White

Classy nan Timeless, Inspirasi Busana Raya dengan Warna Broken White

March 23, 2023
Pejabat Dilarang Gelar Bukber, Zulhas: Anggaran untuk Bantu Masyarakat

Pejabat Dilarang Gelar Bukber, Zulhas: Anggaran untuk Bantu Masyarakat

March 24, 2023
Sabrina Chairunnisa Ceritakan Puasa Pertamanya dengan Deddy Corbuzier

Sabrina Chairunnisa Ceritakan Puasa Pertamanya dengan Deddy Corbuzier

March 24, 2023
BMW dikabarkan sedang garap XM Hybrid versi enam silinder

BMW dikabarkan sedang garap XM Hybrid versi enam silinder

March 25, 2023
Angkat Keunikan Lokal, Desa Wisata Butuh Promosi Untuk Tarik Wisatawan

Angkat Keunikan Lokal, Desa Wisata Butuh Promosi Untuk Tarik Wisatawan

March 25, 2023
Mudik Lebaran 2023, Sebanyak 412 Pesawat Disiapkan

Mudik Lebaran 2023, Sebanyak 412 Pesawat Disiapkan

March 16, 2023
Produksi Gabah Turun, Harga Beras di Badung Capai Rp14.000 Sekilo

Harga Beras di Bali Masih Fluktuatif, BI Klaim Sudah Turun

March 20, 2023
Ridwan Kamil Usulkan Bentuk Golkar Quick Response

Ridwan Kamil Usulkan Bentuk Golkar Quick Response

March 13, 2023
Balinale Diundang ke Asian Film Awards, Deborah: Suatu Kehormatan

Balinale Diundang ke Asian Film Awards, Deborah: Suatu Kehormatan

March 14, 2023
Penjualan Mobil Listrik Masih Kecil, Baru 10.180 Unit

Penjualan Mobil Listrik Masih Kecil, Baru 10.180 Unit

March 10, 2023
Andalan News – Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral

This is an online news portal that aims to share the latest news updates about economy, tech, entertainment, lifestyle, automotive and much more stuff like that. Feel free to get in touch with us!

Recent News

  • Toyota bangun posko hingga siagakan bengkel selama arus mudik lebaran
  • FIFA Batalkan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U20, Erick Thohir : Kita Harus Tegar
  • FIFA Batalkan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U20, Segera Tunjuk Penggantinya

Popular Links

  • Rekomendasi Paper Bag
  • Paper Bowl Berkualitas
  • Jual Paper Lunch Box
  • Sepatu Safety Berkualitas
  • Jual Kacamata Safety
  • Rekomendasi Masker N95
  • Slot Deposit Pulsa Disini | Game Slot Deposit Pulsa 10rb Tanpa Potongan | Slot Depo Pulsa Tanpa Potongan | Slot Pulsa

Subscribe Now

Loading
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!