JawaPos.com – Jatim mengalami inflasi sebesar 0,04 persen. Yang menjadi pemicu terjadinya kenaikan harga adalah emas perhiasan, tiket angkutan udara, dan biaya sekolah dasar.
Kepala BPS Provinsi Jatim Dadang Hardiwan menyatakan, tiga komoditas tersebut memberikan andil paling besar terhadap terjadinya inflasi. Persentase kenaikan harga emas perhiasan tercatat 11,01 persen dengan andil terhadap inflasi 0,13 persen.
Sementara itu, tiket angkutan udara mencapai 2,62 persen dengan andil 0,03 persen. Serta, biaya sekolah dasar naik 1,52 persen yang andilnya 0,02 persen.
“Komoditas lain yang memicu inflasi adalah minyak goreng dan bawang putih,” jelasnya Selasa (1/9).
Sementara itu, komoditas yang mendorong deflasi, antara lain, daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam ras. Perubahan harganya secara berturut-turut turun sebesar 9,93 persen, 18,08 persen, dan 2,47 persen.
“Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, tiga kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Surabaya sebesar 0,07 persen. Deflasi terendah di Jember, 0,11 persen,” tuturnya.
baca juga: Agustus 2020 Deflasi Lagi 0,05 Persen
Komoditas yang menyumbang inflasi di tiap kota IHK berbeda-beda. Namun, emas perhiasan menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi di hampir seluruh kota. Begitu pula dengan minyak goreng, kecuali di Banyuwangi dan Probolinggo. Sementara itu, bawang putih tidak termasuk penyumbang inflasi di Malang dan Probolinggo.
Credit: Source link