Noktah Merah Perkawinan, Tetap Segar setelah 26 Tahun

Tak ada yang mampu menebak kapan cinta akan datang. Tak juga bisa menentukan kepada siapa perasaan itu dihadirkan. Setelah 26 tahun lalu menjadi sinetron laris, kini Noktah Merah Perkawinan hadir dalam versi film.

KEHIDUPAN keluarga Ambar (Marsha Timothy) dan Gilang (Oka Antara) berjalan sempurna bersama kedua buah cinta mereka, Bagas (Jaden Ocean) dan Ayu (Alleyra Fakhira). Sampai di tahun kesebelas, pernikahan mereka mulai terasa hambar hingga berada di fase penuh dengan kekecewaan.

Ambar baru tahu bahwa selama ini ibunya, Marisa (Nungki Kusumastuti), diam-diam kerap meminta uang kepada Gilang. Uang tersebut rupanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan kakak Ambar yang menetap di luar negeri.

Nahasnya, Ambar mengetahui hal tersebut dari ibu mertuanya, Lastri (Ratna Riantiarno). Ambar kecewa dengan sikap suaminya lantaran merasa tak pernah dilibatkan dalam setiap mengambil keputusan. Dan, Gilang juga selalu lari dari masalah.

Di sisi lain, Gilang merasa bahwa beberapa waktu terakhir Ambar menjadi sering gampang marah. Keduanya sama-sama memendam kekecewaan satu sama lain. Hubungan keduanya semakin kacau. Apalagi, sejak ibu mertua Ambar ikut campur dalam urusan rumah tangga.

Misalnya, mengomentari cara Ambar mendidik anak-anaknya yang dianggap kurang tepat. Pertikaian kecil tapi sering terjadi membuat Ambar frustrasi. Menyadari pernikahannya bermasalah, Ambar dan Gilang memutuskan untuk berkonsultasi kepada psikolog pernikahan. Namun, tidak menemukan jalan keluar.

Di tengah kerenggangan itu, Yulinar (Sheila Dara Aisha) hadir di kehidupan mereka. Yuli menjadi salah satu murid kelas keramik milik Ambar. Yuli juga menggunakan jasa Gilang yang berprofesi sebagai landscape architect untuk mendesain kafe milik pacarnya bernama Kemal (Roy Sungkono).

Dari situ, hubungan keduanya semakin intens. Kehadiran Yuli seolah memberikan kenyamanan dan semangat baru bagi kehidupan Gilang. Begitu pula sebaliknya. Yuli jatuh cinta kepada Gilang. Namun, di sisi lain, dia menyadari akan ada keluarga yang hancur jika dirinya larut dalam perasaan tersebut.

Ambar menaruh curiga kepada Yuli. Sampai di puncak sakit hatinya, Ambar mempertanyakan apakah pernikahannya pantas untuk dipertahankan? Sebab, masalah dalam rumah tangga mereka tak juga menemukan jalan keluarnya.

Di versi filmnya, Sabrina Rochelle Kalangie memodifikasi alur cerita serta karakter dengan menyesuaikan kondisi di masa sekarang supaya tetap segar. ’’Jadi, nggak sama persis kami ambil (versi sinetron, Red). Kami sesuaikan dengan latar belakang, kira-kira karakter perempuan pada 1990-an dan sekarang itu seperti apa,’’ kata Sabrina.

Noktah Merah Perkawinan tidak berusaha menyudutkan pihak mana pun. Sabrina dengan berani mengungkapkan sudut pandang Yuli sebagai orang ketiga, hal yang banyak dihindari dalam berbagai cerita. ”Kalau buat aku, karakter Yuli itu sebenarnya bisa relatable banget sama semua orang. Sebab, Yuli hanya jatuh cinta sama orang yang salah dan tidak seharusnya dia cintai. Aku rasa banyak dari kita yang mengalami itu, tapi kan balik lagi action terhadap cinta yang dirasakan itu seperti apa,” kata Sheila Dara.

Selain itu, ada perubahan pada karakter Gilang. Jika dulu karakter utama Priambodo berani menampar Ambar dan perbuatan kasar lainnya, itu tidak terjadi pada Gilang. ’’Gilang ini menarik, dia nggak alpa. Tapi, namanya laki kan cenderung menelantarkan masalah. Dia punya idealisme yang tinggi. Belum pernah saya memainkan karakter suami seperti ini,’’ jelas Oka.

Oka menyebut adegan ikonik ’’Tampar, Mas, tampar” yang ada di sinetron merupakan scene tersulit yang dihadapinya karena menguras banyak energi.

Sementara itu, Marsha menuturkan kesulitan yang dialaminya saat membangun chemistry dengan Oka. Hubungan Ambar dan Gilang adalah pasangan yang sudah menikah 11 tahun.

’’Otomatis cara berkomunikasi mereka ketika berantem itu tuh beda dengan pasangan pengantin baru, misalnya. Nah, saya harus buat penonton percaya kalau pernikahan ini udah 11 tahun. Dan, itu sulit,’’ terang Marsha.

Kendati demikian, dia mendapat banyak pelajaran dari karakter Ambar. Di antaranya, tidak bersikap egois dan berupaya memecahkan masalah dengan cara yang sebaik-baiknya. Baik itu masalah dengan pasangan, anak, ataupun orang tua. ’’Film ini memang membuka pikiran dan merefleksikan diri saya kalau adalah masalah harus diperhatikan juga nadanya dan lain-lain. Nggak bisa semau kita,’’ jelas Marsha.

TAHUKAH ANDA…

– Noktah Merah Perkawinan menjadi debut sutradara Sabrina Rochelle Kalangie menggarap film panjang.

– Kali pertama Sheila Dara berperan sebagai orang ketiga di dalam rumah tangga orang lain.

– Soundtrack lagu film Noktah Merah Perkawinan dinyanyikan putri Ayu Azhari, yakni Isabel Azhari.

– Ayu Azhari satu-satunya pemain di sinetron yang ikut terlibat dalam versi filmnya.

– Nama suami Ambar sengaja diubah dari yang sebelumnya di versi sinetron Priambodo menjadi Gilang di filmnya agar lebih kekinian.

– Marsha Timothy belajar keramik selama dua minggu.

– Berbeda dengan versi sinetron, di filmnya adegan ’’Tampar, Mas’’ sengaja dihilangkan oleh sutradara demi kepentingan psikologis pemain.

– Adegan Gilang menampar wajahnya sendiri berlangsung empat kali take. Menyebabkan pelipis kiri Oka bengkak dan sedikit memar.

NOKTAH MERAH PERKAWINAN

PRODUSER: Gope T. Samtani

RUMAH PRODUKSI: Rapi Films

GENRE: Drama

DURASI: 119 menit

TANGGAL RILIS: 15 September

PEMAIN: Marsha Timothy, Oka Antara, Sheila Dara Aisha, Jaden Ocean, Alleyra Fakhira, Roy Sungkono, Ayu Azhari, Nazira C. Noer

PENULIS SKENARIO: Titien Wattimena dan Sabrina Rochelle Kalangie

SUTRADARA: Sabrina Rochelle Kalangie


Credit: Source link