Aung San Suu Kyi tersenyum setelah menerima gelar kehormatan di Universitas Oxford pada 2012 (Foto: Andrew Winning/Reuters)
Jakarta – Penghargaan Freedom of Oxford Aung San Suu Kyi akan dilucuti karena dianggap menutup mata atas krisis Rohingya. Pemimpin de facto Burma, yang menyelesaikan gelar sarjana di Universitas Oxford, mendapat kehormatan pada 1997 karena perjuangan untuk demokrasi”.
Namun Dewan Kota Oxford dengan suara bulat mendukung sebuah mosi yang mengatakan, ia tidak pantas lagi mendapatkan penghargaan itu, menyusul kecaman keras atas perlakuan terhadap etnis Rohingya di negara bagian Burma, Rakhine. Sejak kejadina meletus 25 Agustus lalu sekitar setengah juga orang mencari suaka ke Bangladesh.
“Reputasi Oxford ternoda oleh orang-orang yang menutup mata terhadap kekerasan,” kata anggota dewan lokal dan anggota Partai Buruh Mary Clarkson dalam pidato yang mengusulkan mosi tersebut.
Dalam sebuah pidato di akhir September, pernyataan publik pertamanya mengenai masalah ini sejak eksodus pengungsi dimulai, Suu Kyi mengecam semua pelanggaran hak asasi manusia dan berjanji untuk menghukum para pelakunya.
Meski begitu ia tidak menanggapi tuduhan pembersihan etnis dan tidak mengkritik tindakan tentara tersebut. Pidatonya digambarkan sebagai sedikit lebih dari campuran ketidakbenaran dan menyalahkan korban oleh direktur Amnesty International untuk wilayah tersebut, kata James Gomez.
Penghargaan Freedom of the City yang serupa sedang dipertimbangkan untuk ditarik oleh dewan kota Sheffield di utara Inggris, setelah warga mengajukan sebuah petisi bulan lalu.
Penghargaan tersebut kemungkinan akan ditinjau oleh anggota dewan bulan ini, dewan layanan demokratis dewan, yang menangani petisi teresebut, katanya kepada Reuters.
Mantan bekas perguruan tinggi Suu Kyi, St Hugh, memindahkan potretnya dari layar publik minggu lalu. Sementara itu, Unison, serikat pekerja terbesar kedua Inggris, bulan lalu mengumumkan akan menangguhkan keanggotaan kehormatannya.
Lebih dari 400.000 orang telah meminta Suu Kyi untuk dicopot dari Hadiah Nobel Perdamaiannya, namun Institut Nobel mengatakan ia tidak akan mengeluarkan sebuah penghargaan setelah diberikan.
TAGS : Rohingya Bangladesh Myanmar Suu Kyi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/22795/Oxford-Lucuti-Penghargaan-Freedom-of-Oxford-Aung-San-Suu-Kyi-/