Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump menghadiri pertemuan bilateral di sela KTT G20 di Osaka pada 29 Juni 2019. (Foto: AFP)
Beijing, Jurnas.com – Senin (16/3) lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengunggah sebuah cuitan di Twitter, yang berbunyi bahwa China bertanggung jawab atas kehancuran ekonomi global akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Menurut laporan South China Morning Post, cuitan tersebut merupakan sinyal tembakan pertama dalam babak baru perang kata-kata, pasca kedua negara terlibat dalam Perang Dagang.
Trump, bagaimanapun membutuhkan virus corona dan China untuk dijadikan kambing hitam atas lesunya perekonomian Paman Sam, jelang pemilihan presiden yang dijadwalkan berlangsung akhir tahun ini.
Penasihat keamanan nasional AS, Robert O`Brien, menuduh China sengaja menutup-nutupi kasus Covid-19. Sementara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo kerap menyebut penyakit itu dengan “Wuhan coronavirus”.
China tak tinggal diam. Dalam pernyataanya, Beijing menegaskan bahwa Covid-19 bukan berasal dari China, dan mendukung teori konspirasi bahwa virus itu dibawa oleh delegasi militer AS.
Teori itu pula kini viral di media sosial China, yang akhirnya membuat AS menyampaikan keluhan kepada duta besar Tiongkok.
“Sangat mungkin bahwa pemerintahan Trump akan menyalahkan China atas penurunan ekonomi global,” kata asisten profesor ilmu politik di Colorado State University, Peter Harris.
Data yang dirilis pada awal pekan lalu menunjukkan bahwa output industri China, penjualan ritel, dan investasi aset tetap runtuh dalam dua bulan pertama tahun ini.
Sebagian besar ekonom juga meyakini bahwa ekonomi global akan jatuh ke dalam resesi tahun ini.
“Presiden dan sekutu politiknya mungkin akan mencoba untuk mengkambinghitamkan China atas krisis global yang diakibatkan oleh pandemi coronavirus murni karena alasan politik domestik. Bagi mereka, China adalah karung tinju,” terang Harris.
TAGS : Amerika Serikat China Virus Corona
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/69132/Pandemi-Covid-19-Babak-Baru-Perang-AS-vs-China/