Pascapencabutan PPKM, Menteri Diminta Genjot Aktivitas Ekonomi

by

in
Tangkapan layar – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rakernas Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Program Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu (25/1/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Para menteri kabinet Indonesia Maju diminta untuk menggenjot aktivitas ekonomi. Ini, setelah dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Di lapangan saya lihat kalau untuk wisatawan melihat di Manado sudah mulai banyak menerima wisatawan, Bali sudah mulai pesawat datang membawa wisatawan, juga wisatawan lokal sangat terlihat sekali,” kata Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden Jakarta, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (30/1).

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan tema Peningkatan Aktivitas Perekonomian dan Pariwisata Pascapencabutan PPKM. “Saya minta laporan Menparekraf seperti apa, termasuk juga mengenai investasi wisata utamanya yang pertama di Labuan Bajo, Mandalika dan di Toba dan Likupang,” kata Presiden.

Hal kedua yang dibahas berkaitan dengan ekonomi, utamanya yang berkaitan dengan inflasi harga harga barang dan jasa. “Saya lihat harus diwaspadai, terutama urusan beras. Kedua, berkaitan dengan minyak goreng, dilihat betul, dan untuk bidang investasi, saya minta nanti Menkomarinves bisa menyampaikan mengenai hal-hal yang perlu kita lakukan,” tambah Presiden.

Presiden Jokowi menyebut dalam dua hingga tiga hari ke depan ada terobosan dalam meningkatkan investasi di Indonesia.

Sebelumnya saat peluncuran Karisma Event Nusantara (KEN) Festival 2023, Presiden Jokowi menyatakan tahun 2023 menjadi waktu yang sangat baik untuk bangkit dan menggenjot sekencang-kencangnya pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia.

Pemerintah juga telah meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia untuk mengajak lebih banyak masyarakat berwisata di dalam negeri sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan wisatawan nusantara hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. (Kmb/Balipost)

Credit: Source link