Ilustrasi perempuan
Jakarta – Pemberdayaan perempuan di Indonesia hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Menurut Ketua Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan (GPSP) Linda Gumelar, perlu ada langkah masif dan komitmen kuat dari pelbagai pihak, dengan tujuan melahirkan perempuan-perempuan hebat, dan berguna bagi kesejahteraan Indonesia di masa mendatang.
“Isu pemberdayaan perempuan bahkan lebih tua dari umur kemerdekaan. Sejak Kongres Perempuan pertama kali digelar pada 1928, pemberdayaan menjadi perhatian perempuan saat itu. Dan tetap masih menjadi perhatian hingga sekarang,” terang Linda kepada Jurnas.com, Senin (22/1) di Jakarta.
Sebagai contohnya, lanjut Linda, di tengah derasnya arus teknologi dan informasi dewasa ini, masih banyak perempuan tak kuasa menolak eksploitasi dan kekerasan terhadap dirinya. Walhasil, pelbagai kasus mulai dari pelecehan seksual, perdagangan manusia (human trafficking), hingga kekerasan rumah tangga, tak jarang menimpa kaum perempuan.
“Bahkan, korban dari pihak anak dan perempuan makin marak, dengan cara yang digunakan lebih canggih lagi,” kata perempuan kelahiran Bandung, 15 November 1951 ini.
Kendati demikian Linda tak menampik, dari segi regulasi, Indonesia memang sudah cukup baik di bidang pemberdayaan perempuan. Kesempatan perempuan berkiprah di aspek pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan politik juga sudah menunjukkan adanya peningkatan.
“Akan tetapi, seluruh regulasi itu harus mampu diterjemahkan oleh pengawas dan pelaku di lapangan. Dan, GPSP hadir dalam rangka mewujudkan tujuan yang tertera pada regulasi tersebut,” ujarnya.
GPSP di bawah kepemimpinan Linda mengusung tagline ‘Girl and Women Empowerment: Our Priority’. Artinya, perjuangan pemberdayaan tidak hanya khusus untuk perempuan, namun juga anak perempuan yang merupakan satu dari sekian tiang penyangga yang ada di negara ini.
“Kalau perempuannya berdaya, dan anak perempuannya sejak kecil sudah diberikan hak-hak yang sama dengan anak laki-laki, tentu dia akan menjadi seorang manusia dan perempuan yang cerdas dan mandiri,” jelas Linda.
TAGS : Perempuan Kesetaraan Gender Linda Gumelar
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/28188/Pemberdayaan-Perempuan-Masih-Jadi-PR-Pemerintah/