Pembudidaya Cacing di Batur, Olah Cacing Tanah jadi Masker Wajah

Masker cacing yang dibuat I Wayan Badan pembudidaya cacing di Batur Kintamani. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Cacing tanah ternyata bisa diolah menjadi masker wajah. Hal ini sudah dilakukan I Wayan Badan petani pembudidaya cacing di Banjar Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan Kintamani. Menurutnya enzim yang terkandung pada cacing tanah memiliki khasiat baik untuk menghilangkan jerawat dan gatal pada kulit.

Badan menuturkan ia dan anaknya mulai mengolah cacing tanah jadi masker sejak dua tahun lalu. Ide membuat masker berawal dari masalah kulit yang dialami anaknya. “Anak saya awalnya gatal-gatal seperti jerawat di wajah. Kemudian sisa-sisa jus cacing yang dibuat tanpa gula dioleskan di wajah. Dan ternyata gatalnya hilang,” ungkapnya Rabu (22/12).

Berawal dari itulah ia dan anaknya kemudian mencoba membuat masker cacing. Cacing yang dipakai jenis khusus, Lumbricus Rubbelus.

Pembuatan masker cacing dilakukan dengan cara mencampur cacing beserta kotoran cacing lalu dikeringkan. Setelah itu dihaluskan menjadi bubuk. Untuk pemakaiannya cukup dicampur air kemudian dioleskan ke wajah dan bagian kulit lainnya yang gatal. Setelah didiamkan sekitar 10 menit kemudian dibilas dengan air bersih.

Badan mengatakan Masker cacing buatannya selama ini sudah dicoba beberapa warga sekitar. “Testimoni dari yang sempat memakai, jerawat dan gatal hilang. Tidak ada efeksampingnya,” ujarnya. Masker cacing yang dikemas dalam bentuk sachet itu juga sudah ada yang beli. Ia mengaku promosi baru dilakukan lewat mulut ke mulut.

Meski cukup berkhasiat menghilangkan jerawat dan gatal , ia punya keinginan menguji masker buatannya di laboratorium. Hal itu untuk meyakinkan masker buatannya benar-benar aman dan berkhasiat baik untuk kulit.

Badan sudah membudidayakan cacing sejak beberapa tahun lalu. Cacing yang dibudidayakan dengan cara yang sangat sederhana ini memiliki banyak keuntungan. Kotoran sebagai media pemeliharaan bisa dijadikan pupuk tanaman, sementara cacingnya diolah, menjadi kapsul dan jus yang dicampur dengan berbagai buah. (Dayu rina/Balipost)

 

Credit: Source link