JawaPos.com – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan tidak ada Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan disalurkan pada bulan Oktober. Pencairan BLT BBM tahap 2 baru akan disalurkan pada November mendatang.
“Untuk yang BLT BBM itu tidak akan ada pembayaran (penyaluran) sampai nanti November tahap kedua,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam media briefing di Gedung Djuanda I Kemenkeu, Jakarta, Jumat (30/9).
Isa juga melaporkan, hingga akhir September ini, pemerintah sudah selesai melakukan penyaluran BLT BBM tahap I. Tercatat anggaran yang sudah dikucurkan sebesar Rp 6,2 triliun atau 50 persen dari target.
Adapun total anggaran BLT BBM secara keseluruhan sebesar Rp 12,39 triliun. Nantinya, kata Isa, jumlah tersebut akan dibagi menjadi dua tahap per tiga bulan atau triwulan.
“Tahap I sudah terealisasi untuk dua bulan (September-Oktober) Rp 300.000 per KPM kepada 20,65 juta KPM senilai Rp 6,2 triliun atau 50%. Di mana masing-masing KPM menerima Rp 600 ribu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Isa menyebut tujuan dari penyaluran BLT BBM ini untuk meringankan beban ekonomi dan menjaga daya beli rumah tangga miskin dan rentan sebagai dampak naiknya harga BBM.
“Diberikan Rp 150 ribu per keluarga penerima manfaat per bulan. Disalurkan dua kali dan mekanismenya diberikan secara tunai lewat layanan PT Pos Indonesia,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) BBM telah mencapai 95,9 persen. Ia menjamin penyaluran akan dilakukan hingga selesai, yakni pada akhir tahun mendatang.
“Realisasi sampai hari ini sudah 19,7 juta penerima manfaat. Artinya sudah 95,9 persen. Sudah hampir selesai. Akhir tahun pasti selesai, Insya Allah,” ujar Jokowi usai meninjau penyerahan bantuan subsidi upah (BSU) di Kantor Pos Baubau, Sulawesi Tenggara, Selasa (27/9).
Selain BLT BBM, pemerintah juga telah menyalurkan BSU bagi pekerja atau buruh. Jokowi mengungkapkan bahwa realisasi penyaluran BSU hingga saat ini mencapai 48,3 persen.
“Sampai saat ini untuk Bantuan Subsidi Upah yang sudah tersalur adalah 7.077.000. Artinya, sudah 48,3 persen yang sudah tersalur dan ini terus berjalan dengan kecepatan yang saya lihat sangat baik,” kata presiden.
Credit: Source link