JawaPos.com – Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha, Kecil dan Menengah (UKM) Siti Azizah menyampaikan bahwa pemerintah ingin menciptakan 1 juta wirausaha baru di Tanah Air. Tidak sekadar menciptakan, melainkan juga memastikan mereka berhasil.
Sebab, dari sekian alasan dibalik kegagalan bisnis ini berujung pada kurangnya pengalaman dan kompetensi pemilik bisnis. Oleh karena itu, Peraturan Presiden No 2 tahun 2022 tentang Pelaksanaan Kewirausahaan Nasional bertujuan untuk percepatan pencapaian target rasio kewirausahaan 3,95 persen di akhir tahun 2024 melalui kolaborasi 27 kementerian lembaga dan pemerintah daerah.
“Target tersebut dicapai dengan menambah jumlah wirausaha mapan, berbasis inovasi, berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja, atau innovation driven enterprise,” kata dia, Jumat (27/5).
Pasalnya, menurut study National Business Incubation Association (NBIA) tahun 2010 yang dilakukan terhadap inkubator bisnis terbaik di Amerika, perusahaan yang berhasil meningkatkan bisnisnya adalah yang didampingi dalam melakukan pengembangan bisnis.
“Fungsi pendampingan dapat meningkatkan persentase keberhasilan bisnis hingga 87 persen, atau hampir dua kali lipat lebih tinggi ketimbang bisnis yang tidak didampingi,” jelas dia.
Azizah menegaskan, pendamping merupakan kepanjangan tangan pemerintah dalam melakukan layanan konsultasi bisnis dan pendampingan usaha. “Untuk itu, perlu dilakukan optimalisasi peran dan peningkatan kapasitas tenaga pendamping, termasuk pendamping Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM,” imbuh Azizah.
Adapun, Ketua Umum Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) Cahyadi Joko Sukmono menyampaikan, ada empat hal dasar yang harus dimiliki pendamping, yaitu connectivity, digitality, connectivity dan adversity.
Menurut Joko, sebelum melakukan pendampingan, para pendamping harus mampu menilai jiwa kewirausahaan UMKM yang akan didampingi agar dapat memetakan program pendampingan yang tepat. “Para pendamping harus memiliki kemampuan mendengarkan dan berempati terhadap masalah yang dihadapi UMKM dan memberikan solusi yang efektif,” tandas dia.
Credit: Source link