Pemkot Madiun Raih Penghargaan Kovablik dan KBK dari Gubernur Khofifah

by

in

JawaPos.com – ­Inovasi yang digulirkan Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun terbukti melayani masyarakat setulus hati. Dua inovasi pemkot diganjar penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) dan Kompetisi Kelompok Budaya Kerja (KBK) Provinsi Jawa Timur. Penghargaan diserahkan langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada Wali Kota Madiun Maidi di The Singhasari Resort Batu, Kota Malang.

Dari total 25 pemerintah daerah yang masuk top 30, hanya Pemkot Madiun bersama tiga daerah lainnya meraih dua penghargaan sekaligus. Penghargaan pertama inovator top 30 Kovablik di bidang layanan kesehatan yang diterapkan Puskesmas Demangan. Lewat Segera Periksa Dahak Siapapun Batuk Dua Minggu (Sepeda Sibadu), pemkot dinilai berhasil menyediakan layanan kesehatan terbaik sekaligus membantu masyarakat memerangi penyakit tuberkulosis (TBC). ‘’Membuktikan pemerintah melayani masyarakat dengan prima,’’ kata Maidi.

Sepeda Sibadu merupakan terobosan untuk megoptimalkan penanganan TBC. Latar belakangnya, masih minimnya kesadaran masyarakat tentang penyakit TBC. Apalagi penyakit ini harus mendapatkan perawatan jalan rutin. Karena itu melalui Sepeda Sibadu, Puskesmas Demangan sebagai kepanjangan tangan dinas kesehatan dan keluarga berencana (Dinkes-KB) memberikan layanan jemput bola pemeriksaan TBC. ‘’Ada yang sakit TBC tidak dia langsung lapor, tapi rutin kami cek. Jadi petugas turun keliling,’’ lanjutnya.

Petugas di lapangan difasilitasi sepeda motor untuk terjun ke lapangan. Agar dapat menjangkau warga yang tinggal di gang-gang kecil. Tidak terkecuali lanjut usia (lansia) yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Layanan ini mampu menutupi keterbatasan masyarakat. Sehingga TBC mampu diperangi bersama. ‘’Jadi tidak menunggu sakit, itu gejala batuk-batuk gitu sudah langsung kami periksa,’’ jelas Maidi.

Tidak sekedar memeriksa, petugas juga memberikan edukasi tentang penyakit TBC kepada masyarakat. Penting juga memberikan edukasi pengobatan dan penceghannya. Harapannya, masyarakat sadar pentingnya memeriksa diri saat mengalami batuk berdahak lebih dari dua minggu. ‘’Terobosan inovasi layanan seperti ini yang akan dikembangkan ke depan. Terbukti baik dan layak mendapatkan penghargaan,’’ ungkapnya.

Membumikan Bahasa Jawa Lewat Bu Lis Ra Mendo
Penghargaan kedua kompetisi KBK diberikan untuk bidang pendidikan Rabu Menulis Rabu Mendongeng (Bu Lis Ra Mendo). Inovasi ini diterapkan SDN 1 Kartoharjo sejak Agustus 2019. Dilatarbelakangi fenomena rendahnya budaya sopan santun siswa. Problem mendasar ini dijawab dengan mengoptimalkan pelajaran bahasa Jawa. Dikemas melalui menulis dan mendongeng tiap hari Rabu menggunakan bahasa Jawa. ‘’Pendidikan di Kota Madiun juga mendapat penghargaan,’’ ujar pejabat asal Magetan itu.

Inovasi ini disahkan melalui SK Kepala SDN 01 Kartoharjo Nomor 422/173/401.101.2.01/2019 tertanggal 18 Juli 2019. Sebagai penguat standard operating procedure (SOP) Bu Lis Ra Mendo diterbitkan SK Tim Penanggung jawab Kegiatan Nomor 422/025/401.101.01.2.01/2019. Kemudian disahkan SK Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Nomor 422/153/401.101/2020 tertanggal 14 Januari 2020.

Pemilihan bahasa Jawa sebagai penguat pendidikan karakter itu bukan tanpa alasan. Agar generasi tidak lupa dengan akar budaya bahasa Jawa. Kearifan lokal ini juga penting untuk dilestarikan generasi muda. Apalagi bahasa Jawa mengajarkan unggah-ungguh berbahasa dan perilaku masyarakat Jawa. ‘’Ini sangat relevan menanamkan budaya sopan santun ke siswa. Generasi kota ini harus santun,’’ imbuhnya.

Pada sisi lain Bu Lis Ra Mendo turut mendongkrak literasi. Siswa dibekali keterampilan menulis dan mendongeng. Sehingga mampu menyampaikan ide dan gagasan. Dua keterampilan itu mengharuskan siswa rajin membaca. Karena itu Pemprov Jatim menilai KBK pemkot berperan sebagai penguat literasi nasional.

Bu Lis Ra Mendo sempat vakum sejak adanya pandemi Covid-19 Maret lalu. Aktivitas pendidikan ditangguhkan mengharuskan guru dan siswa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun Juli lalu, Bu Lis Ra Mendo kembali diterapkan. Hasil Rabu menulis (Bu Lis) dikirim melalui Whatsapp Group (WAG) kelas atau google form. Sementara Rabu mendongeng (Ra Mendo) hasilnya diunggah di chanel Youtube. ‘’Setelah menerima penghargaan in, saya ajak (dinas, Red) sepedahan dari Batu ke Blitar. Studi komparasi pengelolaan sampah di Blitar,’’ ucapnya.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM


Credit: Source link