Pemulangan Eril Dapat Atensi Jokowi

by

in

JawaPos.com – Jiwa Emmeril Kahn Mumtadz memang telah dipanggil pulang menghadap Yang Mahakuasa. Pemilik nama panggilan Eril itu hanyut terbawa arus Sungai Aare, Bern, Swiss, pada 26 Mei 2022. Jasadnya yang sudah tidak bernyawa ditemukan 14 hari kemudian di Bendungan Engehalde yang berjarak sekitar 4 kilometer dari tempat awal Eril berenang.

Kemarin (11/6) jenazah Eril yang ditemani ayahnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, diterbangkan menuju tanah air dari Bandara Zurich, Swiss.

Hari ini dijadwalkan jenazah Eril sampai di Bandara Soekarno-Hatta untuk kemudian dibawa dengan ambulans ke Bandung.

Salah seorang yang berperan besar dalam pencarian sampai penemuan Eril adalah KBRI Bern, terutama Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Darmansyah Hadad. Dia bercerita, pihaknya berupaya maksimal dalam membantu pencarian sampai penemuan kembali Eril. ’’Kami mengupayakan yang terbaik untuk Bapak Ridwan Kamil dan keluarga dalam pencarian Ananda Eril dan bersyukur akhirnya ditemukan kembali,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos di KBRI Bern, Swiss.

Pria yang juga mantan ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu menjelaskan, jenazah Eril yang berada di dalam peti mati diterbangkan ke Indonesia melalui Bandara Internasional Zurich kemarin pukul 10 pagi waktu Swiss, lalu transit di Doha, Qatar, kemudian akan tiba pada Minggu (12/6) pukul 15.40. Jenazah Eril bersama Ridwan Kamil dan rombongan keluarga bakal berada dalam satu pesawat.

Dia mengungkapkan, sebelumnya diadakan rapat antara KBRI Swiss, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dan pihak keluarga Ridwan Kamil untuk berkoordinasi terkait dengan kepulangan Eril ke tanah air. ’’Ada atensi tersendiri dari Bapak Presiden Jokowi atas peristiwa ini. Beliau juga membuat pernyataan agar Kemenlu dan KBRI Swiss membantu pencarian Eril sampai akhirnya ditemukan sampai jenazahnya dikirim pulang ke Indonesia,’’ papar pria kelahiran Bekasi, 3 April 1960, tersebut.

Muliaman menuturkan, pihaknya akan mengawal kepulangan jenazah Eril sampai di tanah air. Dia menjelaskan, ada petugas dari pihaknya yang mendampingi jenazah Eril berbekal dokumen yang bakal diserahkan kepada Kemenlu di Jakarta. Dia berharap semua urusan sampai Eril dimakamkan berjalan lancar tanpa kendala.

Sementara itu, repatriasi jenazah Eril sudah disiapkan dengan matang. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha menjelaskan, pemerintah sejak awal memang memberikan bantuan maksimal terkait dengan pencarian hingga pemulangan jenazah Eril. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

”Dari waktu ke waktu, Ibu Menlu juga terus berkomunikasi dengan Bapak Gubernur Ridwan Kamil,” katanya.

Sejak jenazah ditemukan, langkah repatriasi memang langsung dilakukan. Mulai pengurusan putusan Pengadilan Kantor Bern untuk izin serah terima jenazah, pengurusan date certificate dengan otoritas setempat, hingga penerbitan surat keterangan kematian yang dikeluarkan KBRI Bern.

KBRI juga turut membantu pemulasaraan jenazah dan pemetian sebelum diterbangkan ke Indonesia. Pemulasaraan jenazah ini dipastikan sesuai dengan syariat Islam. ”Kita doakan bersama, kiranya proses kepulangan jenazah Ananda Eril dapat berlangsung lancar hingga nanti pemakaman,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Erwin Muniruzaman, kakak Ridwan Kamil, menyampaikan, setelah tiba di Jakarta, rombongan akan langsung bertolak ke kediaman resmi RK di Gedung Pakuan, Bandung. Mereka diperkirakan tiba pada malam hari. ”Saat tiba, akan ada acara keluarga inti,” ujarnya.

Namun, setelahnya, pihak keluarga memberikan izin kepada warga yang ingin turut mendoakan almarhum dengan datang langsung bertakziah. Tentu dengan sedikit pengaturan yang akan dilakukan tim Pemprov Jabar.

Erwin menjelaskan, pemakaman bakal dilaksanakan pada Senin (13/6) pagi. Sesuai dengan rencana, Eril dimakamkan di pemakaman keluarga di Cimaung, Kabupaten Bandung. Pada momen tersebut, dia memohon masyarakat yang sudah bertakziah malamnya agar tidak perlu ikut ke pemakaman lantaran keterbatasan situasi dan kondisi di lapangan. Prosesi itu hanya dikhususkan keluarga.  (mia/idr/c14/oni)

Editor : Ilham Safutra

Reporter : Dinarsa Kurniawan


Credit: Source link